Mencegah Cyber Bullying Dimulai dari Keluarga

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Perkembangan internet yang semakin cepat dan meluas memunculkan berbagai dampak, tidak hanya positif tetapi juga negatif. Salah satu yang menjadi perhatian dari Masjelis Tabligh Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PPA) adalah maraknya tindakan Cyber Bullying. Oleh karena itu, Majelis Tabligh PPA menggelar Seminar Peningkatan Ketahanan Keluarga pada Masa Pandemi dengan tema “Cerdas Bermedia Sosial Menuju Keluarga Berkualitas,” pada Ahad (9/8).

“Internet membawa dampak positif dan negatif yang tidak jarang pengguna medsos termasuk anak-anak kita mengalami kekerasan atau tindakan agresif secara sengaja yang menyebabkan penekanan mental berat,” ujar Ketua Majelis Tablih Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Cholifah Syukri saat menyampaikan sambutannya.

Menurutnya seminar ini bermaksud mengingatkan kembali nilai-nilai dan fungsi keluarga dalam membangun keluarga berkualitas atau keluarga sakinah. Lebih lanjut, Cholifah menyampaikan bahwa bagi ‘Aisyiyah, ketahanan keluarga menjadi dasar dalam mempersiapkan manusia yang kita harapkan sebagai generasi yang tangguh di masa depan.

Cholifah menyampaikan harapannya bahwa seminar yang diikuti oleh pimpinan Majelis Tabligh seluruh Indonesia ini dapat juga memberikan motivasi dan kontribusi bagi internal Majelis Tabligh yakni Divisi Pembinaan Keluarga. “PR pundak kita masih sangat besar sekali yaitu bagaimana menjadikan media sebagai ladang dakwah, sebagai alat untuk mendidik anak-anak kita sehingga bisa terkendali cyber bullyingnya.”

Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini yang turut hadir dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa jika berbicara mengenai Keluarga Sakinah maka ‘Aisyiyah adalah pionir. ”Kalau kita berbicara Keluarga Sakinah,  maka ‘Aisyiyah menjadi penggagas dan penggerak awal ide-ide bagaimana agenda strategis dari keluarga memandang bahwa keluarga menjadi basis utama di dalam menegakkan kehidupan untuk mengabdi kepada yang maha khalik itu yang sangat prinsip.”

Noordjannah melanjutkan bahwa sebagai institusi unit terkecil, maka keluarga menjadi bagian yang sangat penting dalam membentuk manusia yang dengan dasar kegamaan Islam itu secara bersama-sama melakukan ibadah yag habluminanas dan habluminallah yang dalam pandangan persyarikatan tidak dapat dipisahkan.

Berkaitan dengan era kemajuan teknologi dan internet saat ini Noordjannah memandang bahwa Majelis Tabligh memiliki peran yang sangat vital. Bahwa Majelis Tabligh ini punya peran yang sangat strategis dan peran pokoknya meneguhkan hal yang berkaitan dengan aspek ibadah, muamalah dan sebagainya yang saat ini begitu luar biasa pemikiran yang tersebar melalui media sosial yang tidak sedikit adalah pemikiran yang berbeda dengan pandangan tarjih, pandangan Islam Berkemajuan Muhammadiyah. “Tugas utama Majelis Tabligh adalah mengedukasi, mensosislisasikan, mengukuhkan hal-hal yang menjadi pandangan Muhammadiyah, sehingga berbagai pandangan Islam Berkemajuan yang sudah ditarjih Majelis Tarjih itu dapat menjadi modal utama bagi para aktivis Majelis Tabligh untuk mensyiarkan, terutama meluruskan hal yang kadang-kadang tidak jelas.”

Noordjannah berharap seminar daring ini dapat menjadi bagian dari jihad ‘Aisyiyah.  “Seminar daring ini dapat menjadi bagian dari jihad kita, tetapi harus dilanjutkan dengan jihad-jihad yang lain agar keluarga-keluarga kita dapat menjadi keluarga yang punya harapan dengan nilai-nilai agama dan keluarga yang dapat menyemai generasi untuk kehidupan yang akan datang, menyemai generasi yang kokoh iman, punya pengetahuan yang luas juga generasi yang punya kekuatan, kaya hati, kaya jiwa juga dapat saling membantu memberikan harapan untuk kehidupan yang akan datang.”

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi dari Alif Muarifah dengan tema ‘Upaya Preventif Menghadapi Cyber Bullying’ serta Hibana dengan tema ‘Peran Orang Tua dalam Menguatkan Pendampingan Anak.’ Dari materi serta diskusi yang dilakukan ditekankan bahwasanya pendampingan atau bimbingan orang tua yang dilakukan dengan penuh rasa kasih sayang dan membangun nilai dengan empati serta simpati adalah suatu hal yang penting.

Selain itu, orang tua juga harus dapat memahami bagaimana mengelola emosional anak dengan baik. Orang tua juga diharapkan dapat memberikan sesutu yang kreatif untuk mencegah terjadinya bullying. Ummu Hani selaku moderator menyampaikan pentingnya komunikasi yang harus terjalin antara orang tua dan anak.

“Komunikasi adalah kunci untuk menyelesaikan permasalahan, karena itu penting untuk adanya komunikasi melalui family time dan yang terakhir adalah berdoa kepada Allah untuk mendapatkan petunjuk dan mendapatkan hidayah bagi anak-anak kita.” (Suri/Riz)

Exit mobile version