KUALA LUMPUR-Meski tahun ini tidak ada acara khusus untuk memperingati kemerdekaan RI, momentum 17 Agustus kali ini terasa istimewa bagi Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia dengan pendirian sebuah amal usaha bisnis dan kewirausahaan pertamanya.
Adalah sebuah rumah makan yang dinamakan Warung Soto Lamongan (“WasolaMu”) yang dioperasikan oleh Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PCIM itulah yang layaknya menjadi kado Istimewa untuk komunitas WNI di Malaysia. Warung Soto Lamongan ini berlokasi di Wisma Sabaruddin, Jln Raja Alang, Kampung Baru, Kuala Lumpur
Peresmian WasolaMu terlaksana pada 16 Agustus 2020 oleh Bupati Lamongan Bpk. H. Fadeli, SH, MM melalui metode daring menggunakan aplikasi Zoom dan disaksikan oleh keluarga besar Muhammadiyah di Malaysia.
Sebelum peresmian oleh Bupati Lamongan, beberapa tokoh yang hadir turut memberikan sambutan dan apresiasinya.
Wakil Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Atase Politik Bpk H. Agus Badrul Jamal mengapresiasi Inisiatif ini sebagai bentuk kepedulian PCIM Malaysia terhadap kesejahteraan sesama WNI di perantauan, selain tentunya sebagai ajang silaturahmi komunitas. Sementara Ketua PDM Lamongan Drs. Sodikin, M.Pd menyambut usaha ini sebagai bukti bahwa PCIM Malaysia adalah menjadi bagian dari solusi bagi masyarakat Indonesia di Malaysia.
Dalam ucapan peresmiannya, Bupati Fadeli SH, MM, menatap lebih jauh peluang kolaborasi PCIM Malaysia dengan pemerintah Republik Indonesia, khususnya Pemkab Lamongan untuk mempromosikan berbagai bentuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Lamongan ke kancah dunia.
Ide membuka usaha ini, menurut H. Ali Fauzi Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PCIM Malaysia, sudah cukup lama dicita-citakan. Secara perlahan cita-cita ini dikembangkan dan direalisasikan dengan dukungan berbagai pihak. Secara khusus, PCIM Malaysia berterimakasih kepada LAZISMU pusat yang telah menyalurkan dana bagi program pemberdayaan warga.
Dana yang sebagiannya dibelikan sembako untuk pekerja migran Indonesia semasa lockdown Pandemi yang lalu di Malaysia, kini dijadikan sebagian modal untuk membuka Warung Soto ini dengan harapan dapat memberdayakan potensi kewirausahaan komunitas. “Artinya, misi Warung Soto Lamongan ini tidak lain adalah untuk memberdayakan ekonomi warga persyarikatan juga,” demikian Ali Fauzi.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir menyampaikan dukungannya. “Kegiatan ini sangat penting, PP Muhammadiyah mengapresiasi atas ikhtiar ekonomi tersebut. Maju terus PCIM Malaysia bersama segenap PRIM, PCIA dan PRIA se-Malaysia. Salam kami,” demikian Prof. Haedar Nashir.
Ketua Lembaga Zakat, Infaq dan Sodaqoh Muhammadiyah (LAZISMU) Prof. Dr. Hilman Latief juga menyambut gembira atas perkembangan ini. Menurut Hilman, kegiatan produktif ini patut disyukuri. Lazismu tetap peka terhadap usaha produktif untuk berbagai kelompok penerima manfaat. Diharapkan juga agar ada mekanisme pelaporan yang transparan dan akuntabel.
Menurut ketua PCIM Malaysia Dr. Sonny Zulhuda, pembukaan Warung Soto Lamongan ini setidaknya bertepatan dengan dua momentum besar dalam konteks keumatan dan kebangsaan: Tahun baru Hijrah 1442 dan Hari Kemerdekaan RI ke-75.
“Sangat sesuai jika dikatakan bahwa PCIM Malaysia ingin menandakan kedua momentum ini secara simbolis dan nyata sekaligus melalui pembukaan amal usaha ini,” papar Sonny.
“Kemerdekaan tidak akan bernilai jika tidak diisi dengan semangat membangun kemandirian ekonomi warga. Selain itu, dengan semangat hijrah, kita niatkan agar amal usaha PCIM ini dapat mengantar kita kepada perbaikan Persyarikatan dan anggotanya yang lebih mandiri dan berdayasaing.”
Maka dengan ini, PCIM Malaysia mengucapkan: “Dirgahayu RI ke-75, mari kita maju bersama dalam semangat global dan kejiranan dengan mengembangkan spirit ta’awun dan kewirausahaan ini. (Tim Media PCIM Malaysia)