YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Hari ini, 19 Agustus diperingati sebagai Hari Kemanusiaan se-Dunia (World Humanitarian Day) sebagai peringatan atas tragedi serangan bom terhadap kantor Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Baghdad pada tanggal 19 Agustus 2003 yang menewaskan 22 pekerja kemanusiaan PBB termasuk utusan khusus Sekretaris Jendral PBB untuk Irak, Sergio Vieira de Mello. Pada tahun 2008, Majelis Umum PBB menetapkan tanggal 19 Agustus sebagai Hari Kemanusiaan se-Dunia.
Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah hari ini menggelar konferensi pers terkait peringatan Hari Kemanusiaan se-Dunia tahun ini yang bertema “real life heroes” atau Pahlawan Kehidupan Nyata. Tema peringatan tahun ini dipersembahkan untuk mereka dokter, perawat, tenaga medis lain dan para relawan mendedikasikan dirinya untuk berjuang melawan Covid-19.
Rahmawati Husein, Wakil Ketua MCCC PP Muhammadiyah sekaligus anggota dari Advisory Group United Nation Central Emergency Response Fund (AG UNCERF) dalam siaran persnya menyampaikan tujuan peringatan Hari Kemanusiaan se-Dunia tahun ini. “Peringatan hari Kemanusiaan Seduniabertujuan meningkatkan kesadaran publik agar dapat menjadi pelaku kemanusiaan dan bermanfaat bagi sesama, menyebarkan inspirasi melalui berbagi pengalaman dari para pelaku/pekerja kemanusiaan dan mengapresiasi pelaku/pekerja kemanusiaan,” katanya.
Terkait dengan tema Hari Kemanusiaan Sedunia tahun 2020, “real life heroes” yang ditujukan untuk mereka yang berjuang melawan Covid-19, Rahmawati Husein yang biasa disapa Ama ini mengatakan bahwa para pahlawan kemanusiaan Covid-19 ada di sekitar kehidupan sehari-hari kita.
“Mereka adalah para dokter, perawat dan tenaga medis lainnya yang gugur dalam melayani penderita maupun yang terkena wabah dari pasiennya. Mereka adalah siapa saja yang berani mengingatkan orang lain akan risiko pandemi, mereka yang membantu saudara, tetangga, teman dan orang yang tidak dikenal sehingga mereka bisa bertahan hidup. Mereka adalah para guru atau siapapun yang membantu proses belajar baik daring maupun harus berjalan, bersepeda, menggunakan motornya untuk menjemput murid,” ujarnya.
Sementara itu, Budi Setiawan, Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah dalam pesan khususnya terkait Hari Kemanusiaan Sedunia ini mengatakan penting bagi kita bersama untuk mewujudkan kembali nilai kemanusiaan kita. “Karena manusia pada dasarnya makhluk termulia di dunia dan ditugasi untuk menjaga kemanaan serta kesejahteraan. Namun tidak dipungkiri ada sebagian manusia yang selalu menimbulkan peperangan dan kemusnahan sesama, untuk itu harus ada pahlawan disekitar kita,” katanya.
Tugas-tugas layanan kemanusiaan Muhamamdiyah yang selama ini dijalankan oleh MDMC, Budi Setiawan menyampaikan bahwa Muhammadiyah melalui MDMC sejak awal sudah bekerja dalam dunia kemanusiaan. “Seabad yang lampau, Kyai Sujak bersama rekan-rekannya di Muhammadiyah, membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah meletusnya Gunung Kelud. Semangat ini terus muncul dan dilembagakan dalam MDMC,” ungkapnya.
Sementara Ketua MCCC PP Muhammadiyah, Agus Samsudin menekankan bahwa setiap orang bisa menjadi pahlawan dalam kehidupan sehari-hari dalam menghadapi Covid-19 ini dengan disiplin memakai masker ketika bepergian, menerapkan jaga jarak dan rajin mencuci tangan.
Terkait dengan layanan Muhammadiyah dalam masa pandemi Covid-19 di tanah air, Agus Samsudin, menyampaikan perkembangan layanan Muhammadiyah. Melalui 80 Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah di seluruh tanah air, Muhammadiyah merawat 1328 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan jumlah yang masih dirawat 470 orang. “Dana yang sudah digelontorkan Rp 182.183.057.389 untuk 3.313.265 jiwa penerima manfaat,” katanya. (budi/riz)