Fersi Mapan, Festival Kreatif Bersemangat Diliputi Senyuman

LAMONGAN, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka Dirgahayu RI ke 75 dan Tahun Baru 1442 Hijriah, Pimpinan Ranting IPM MAM 8 Takerharjo Solokuro Lamongan mengadakan FERSI MAPAN. Festival Kreasi Madrasah Aliyah Muhammadiyah 8. Bertema “Semangat Kebersamaan Dalam Senyuman.” Kamis 1 Muharam 1442 bertepatan 20 Agustus 2020. Pukul 07.00 – 17.00.

Seluruh peserta melakukan check in. Duduk di kursi. Depan halaman sekolah. Jaga jarak. Mereka dipisahkan antara lelaki dan perempuan. Acara dibuka dengan bacaan basmalah. Rasulullah menganjurkan kepada umat Islam membaca basmalah setiap hendak melakukan sesuatu pekerjaan. Karena segala sesuatu yang bertujuan baik tidak diawali dengan bismillahirrahmanirrahim maka ia tidak berguna alias hilang manfaatnya.

Kemudian dibacakan ayat Alquran dengan tartil. Peserta berkonsentrasi mendengarkan, tanpa berisik agar memperoleh rahmat. Hati pun bergetar. Sehingga siswa mampu meningkatkan keimanan. Dengan kata lain telah menghayati dan melaksanakan nilai religiusitas.

Lagu Indonesia Raya dan Mars IPM turut membahana. Guna menghayati dan melaksanakan nilai nasionalisme. Semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Sekaligus menunjukkan sikap rasa memiliki Perguruan Muhammadiyah.

Wakil kesiswaan dalam sambutan pembukaan memberikan nasihat dan perkataan yang membekas pada jiwa. “Tunjukkan sikap atau akhlak pelajar Muhammadiyah dalam kehidupan sehari – hari. Baik terhadap orang tua dan lingkungan maupun teman sebaya. Berlombalah menjadi yang terbaik. Jangan menyerah sebelum bertanding. Dilarang sombong. Hindari perkelahian. Lagian utamakan keselamatan.”

Berikutnya panitia menyampaikan tata tertib perlombaan. Di antaranya orasi, puisi, kisah para Nabi, cerdas cermat, lari, balapan, adab makan, tarik tambang, main air, olah tepung, dan games.

Seluruh agenda terlaksana. Berkat kerja sama para alumni. Mereka adalah mahasiswa dari pelbagai Perguruan Tinggi yang tinggal di rumah lantaran korona. Sikap spiritual dan sosialnya mulia. Pengetahuan dan keterampilannya mumpuni.

Sebelum upacara penutupan, semua pembina, panitia dan peserta berfoto. Sebagai dokumen, sekalian bukti fisik hadir dalam kegiatan. Lebih dari itu mereka saling berbagi hadiah. Sebab kemenangan yang diperoleh adalah dari sisi Allah. Sedang kekalahan yang menimpa akibat dari kesalahannya. Tawa pecah. Senyum merekah. Sungguh festival yang sangat kreatif. Penuh semangat melaksanakan nilai religius, integritas, nasionalis, gotong royong dan kemandirian.

Mushlihin, Guru MAM 8 Takerharjo Solokuro Lamongan

Exit mobile version