BATANG, Suara Muhammadiyah – Tim 211 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan pengabdian masyarakat pada Badan Usaha Milik Desa Mataram Sejahtera. Sebuah BUMDes yang berada di Kalipucang Wetan, Batang, Jawa Tengah. Kegiatan ini berlangsung selama bulan Juli, direncanakan sampai dengan 31 Agustus 2020.
“Tujuan dari KKN ini adalah untuk menjaga eksistensi produk produk BUMDes Mataram Sejahtera di Era Pandemi Covid-19,” Harfi Hadiansyah Putra, ketua Ttim KKN 211 pada hari Minggu (22/8). Harfi menambahkan bahwa target dari KKN ini adalah untuk mengembangkan potensi BUMDes Mataram Sejahtera melalui pengembangan digital marketing yang apik, sehingga menarik para konsumen untuk berbelanja dengan nyaman.
Apalagi di era pandemi Covid -19 ini perlu adanya pengembangan marketing agar tetap eksis dan laku jual pada masyarakat. “KKN kami ini juga wujud kontribusi kami sebagai mahasiswa asal Batang yang kuliah di UMY, dan kami sangat beruntung dengan dukungan kampus untuk pelaksaan program pengembangan digital marketing bagi BUMDes yang kami lakukan,” tambah Harfi.
Terdapat enam mahasiswa asli dari Kabupaten Batang yang berasal dari berbagai program studi dan fakultas di UMY yang terlibat dalam kegiatan ini. Putra putri daerah ini yang akan mengantarkan BUMDes Mataram Sejahtera menggapai asa dan meraih yang terbaik walaupun masa pandemi panjang berlangsung. KKN UMY ini adalah bagian dari implementasi Catur Darma perguruan tinggi UMY secara nyata pada bidang pengabdian pada masyarakat di masa pandemi. Selama kegiatan KKN, mahasiswa selalu melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Proses KKN Kelompok 211 ini didampingi oleh drg. Laelia Dwi Anggraini, Sp KGA, sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Laelia Dwi Anggraini mengatakan bahwa KKN yang dilakukan mahasiswanya mendapat respon positif dari masyarakat. “Alhamdulillah, kegiatan KKN ini berhasil meningkatkan tampilan foto produk di media sosial dan market place sehingga menarik engagement yang tentu saja diharapkan bisa meningkatkan penjualan,” jelasnya. “Kami berharap setelah KKN berakhir, pengelolaan pemasaran digital bisa terus berlanjut sehingga BUMDes bisa berkembang dan kesejahteraan warga juga ikut terangkat,” pungkasnya. (riz)