PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Purwokerto bersama dengan Pusat Studi Dakwah Komunitas mengadakan acara Gotong Royong Kemerdekaan. Dihadiri Bupati Banyumas serta Rektor UMP bersama jajarannya. Pada kali ini masih di masa pandemi Covid 19, mengadakan beberapa acara meliputi Launching Handicraft, Ternak Lele, Khitanan Massal, dan Cek Kesehatan Gratis. Acara ini memberikan tujuan untuk masyarakat agar memiliki keahlian lebih banyak lagi di berbagai macam bidang.
Acara Gotong Royong Kemerdekaan dibuka oleh Bupati Banyumas serta memberi sambutan. Kegiatan ini disambut baik oleh Bupati Banyumas, karena dapat mengurangi angka pegangguran serta memberikan hal yang positif bagi masyarakat Banyumas. Warga di desa Sri Rahayu ini memiliki background bukan yang baik, hal ini bisa dilihat dari latar belakang mereka dahulu yang lebih sering turun ke jalan hanya untuk mengemis dan mengamen serta tidak melihat sikap yang mereka lakukan terhadap orang lain
“Mengubah mindset seseorang itu susah apalagi mengubah mindset orang banyak. Sebuah ketelatenan serta kesabaran jika bisa mengubah mindset orang banyak. Saya salut dengan PSDK dan UMP yang melakukan hal itu dan menjadikan suatu perubahan yang sangat baik bagi masyarakat kampung Sri Rahayu ini dengan pengembangan kemampuannya,” ujarnya
Penyebaran dakwah sudah diajarkan dari tokoh pahlawan seperti Ahmad dahlan yang mengajarkan hal tersebut untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dalam sambutannya, Rektor UMP menyampaikan beberapa hal dan keunggulan dan kelebihan berdakwah.
“Dakwah itu konotasinya mengajak orang untuk berbuat lebih baik lagi, karena banyak orang yang harus mendapatkan bimbingan serta pendampingan agar memperbaiki hal-hal yang masih belum baik. Dakwah termasuk amal sholeh, jadi jika kita berdakwah brarti kita sudah mendapatkan amal sholeh,” ujarnya
Bayu Triawan selaku ketua PSDK UMP sangat antusias untuk mengajak warga untuk bergerak agar tidak diam di rumah serta merangkul mereka agar mendapatkan perkerjaan dan penghasilan halal yang lebih baik. Adapun beberapa kegiatan di PSDK UMP seperti pelatihan menjait, pelatihan ternak lele serta yang baru adalah pelatihan desain. Sejauh ini perkembangan sudah dapat terlihat karna semakin banyak warga yang ingin belajar pelatihan.
“Alhamdulilah di kampung Sri Rahayu ini sudah 31 Kepala Keluarga yang bergabung di komunitas pelatihan menjahit, semakin hari semakin bertambah orangnya. Penghasilan mereka rata-rata sudah dapat mencapai 1,5 juta perbulannya, suatu kebanggaan yang luar biasa untuk mereka. Produk unggulan yang di hasilkan dari menjait adalah Keset dari kain perca yang sudah di Impor ke Malaysia dan Australia. Dengan adanya pelatihan yang ada di PSDK UMP ini berharap untuk memberikan perubahan positif mulai dari kebiasaan serta mindset warga kampung Sri Rahayu.” (emi)