Tapak Suci Putera Muhammadiyah merupakan sebuah organisasi otonom seni bela diri yang khas milik Muhammadiyah, lahir pada 31 Juli 1963 atau 10 Rabiul Awal 1383 H di Kauman, Yogyakarta. Tapak Suci berasaskan Islam yang bersumber dari Al – Qur;an dan As – Sunnah, yang merupakan bagian dari pada upaya menuntaskan penyakit TBC yang sangat lekat di kauman pada saat itu bahkan sampai sekarang penyakit TBC masih saja menjadi musuh bagi umat Islam saat ini.
Tapak Suci yang kemudian berafiliasi menjadi bagian dari ortom Muhammadiyah yang membawa spirit KH. Ahmad Dahlan dalam memerangi penyakit TBC, TBC sendiri adalah sebuah singkatan dari Tahayul, Bid’ah, Churafat / Khurafat.
Tahayul
Tahyul adalah sebuah istilah yang berasal dari kata Tahayalat yang berarti hayalan. Tahayul hanyalah cerita hayalan manusia belaka yang merupakan suatu yang tidak nyata, yang mana cerita – cerita tersebut tidak jelas asal – usulnya.
Bid’ah
Bid’ah secara bahasa berarti sesuatu yang baru atau membuat sesuatu yang tidak ada contoh sebelumnya. Dalam tinjauan bahasa memang mobil bid’ah, handphone juga bid’ah, computer juga bid’ah. Akan tetapi bukan ini yang di maksud nabi. Bid’ah yang dimaksud nabi adalah bid’ah dalam tinjaun syar’i.
Churafat / Khurfat
Khurafat dapat diartikan sebagai cerita – cerita yang mempesonaka yang dicampuradukan dengan perkara dusta, atau semua cerita rekaan atau khayalan, ajaran – ajaran, pantangan, adat istiadat, ramalan – ramalan, pemujaan atau kepercayaan menyimpang dari ajaran islam.
Ada cerita menarik dari salah satu pendiri Tapak Suci Putera Muhammadiyah yaitu Pendekar Muhammad Barie Irsyad ketika dahulu di kampung kauman banyak perkumpulan pendekar yang menganut Ilmu Hitam, hingga Kiyai Dahlan meminta Pendekar Barie Irsayad untuk melawan pendekar – pendekar ilmu hitam itu agar keluar dari Kauman. Hingga akhirnya terjadi pertarungan atau “Adu Kaweruh” di pelataran Masjid Gede Kauman, atas izin Allah akhirnya Pendekar Barie mampu mengalahkan pendekar aliran ilmu hitam dan mengusirnya dari kauman.
Di era moderen sekarang ini TBC masih dapat kita jumpai, terutama di beberapa aliran seni bela diri, seperti adanya pengagungan benda – benda pusaka yang dipercaya bisa membuat kuat, kebal dan kekuatan yang dasarnya dari jin, atau ada juga melakukan ritual dan pantangan ketika latihan bela diri, atau juga ada yang mempercaya melakukan puasa dan membaca ayat – ayat tertentu yang di percaya membuat diri kita menjadi kuat atau kebal, dan masih banyak penyakit TBC yang dilakukan aliran pencak silat.
Makanya Tapak Suci yang menjadi bagian ortom Muhammadiyah ingin menunjukan bahwa pencak silat adalah sebuah budaya Indonesia yang harus tetap di jaga. Tetapi juga tetap pada kaidah yang sesuai Agama islam agar tetap pada Akidah yang lurus. Seperti dalam tujuan Muhammadiyah yaitu “Menjunjung Tinggi agama Islam sehingga terwujud Masyarakat Islam yang sebenar – benarnya”.
Tapak Suci Putera Muhammadiyah selalu hadir dalam upaya gerakan praktis dalam menumpas penyakit TBC yang masih melekat dalam masyarat, seperti dalam semboyannya “Dengan Iman dan Akhlak kita menjadi Kuat, Tanpa Iman dan Akhlak kita menjadi Lemah”.
Sebuah spirit bahwasannya selain melesatraikan budaya Indonesia juga sebagi upaya memahamkan pada masyarakat bahwa stigma Silat selal dikaitakan dengan hal – hal gaib adalah sebuah kesahalahan, bahwa kekuatan dalam diri setiap atlit silat adalah hasil dari latihan yang teratur dan keras yang dilakukan oleh dirinya sendiri. (Norman Akhda)