TEGAL, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Tegal Jawa Tengah menghadirkan Cak Nanto Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah.
Dalam rangka diskusi kewiraushaan Pemuda Muhammadiyah dengan tema Membangun Gerakkan Ekonomi Sebagai Strategi Dakwah Pemuda pada Ahad, 6 Sepetember 2020 bertempat di hotel SMIP (SMK Muhammadiyah Slawi) dihadiri perwakilan PC Pemuda Muhammadiyah se-kabupaten Tegal.
Kegiatan ini juga disiarkan langsung oleh tim Media Podcast Pemuda melalui streaming Facebook.
Menurut Abdul Ghofar Ismail selaku ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kab Tegal mengatakan potensi yang dimiliki para kader pemuda Muhammadiyah memiliki potensi yang sangat bagus di berbagai bidang. Hadirkan Cak Nanto Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah sebagai narasumber dan Fathin Hammam Selaku PDM Kabupaten Tegal sebagai narasumber ke-2.
“Alhamdulillah berjalan sukses dan banyak berbagai masukan untuk program strategis tentang wirausaha yang di giatkan oleh Pemuda Muhammadiyah dari tingkat cabang, dan ranting,” ungkap Ghofar.
Lebih lanjur Gofar menyampaikan, dengan kegiatan ini diharapkan mendorong kewirausahaan Pemuda Muhammadiyah lebih bergeliat, ekonomi kuat dakwah lebih semangat dan maslahat.
Selanjutknya, Cak Nanto selaku Ketua PP Pemuda Muhammadiyah menyampaikan saat ini PP Pemuda Muhammadiyah sedang fokus menggarap dan membangun kedaulatan Ekonomi di kalangan Pemuda Muhammadiyah dan ortom Muhammadiyah.
PP Pemuda Muhammadiyah mendorong untuk inovasi gerakkan wirausaha di kalangan Pemuda Muhammadiyah mulai jenjang Wilayah, Daerah, Cabang dan Ranting.Ayo bergerak bersama kawal gerakkan wirausaha pemuda Muhammadiyah.
“Mulailah sekarang sebisa mungkin untuk memulai gerakkan wirausaha,” tandasnya.
Fathin Hammam selaku Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tegal, menjelaskan Islam adalah agama sempurna, ajarannya bukan hanya sebatas ibadah ritual tapi juga berkaitan dengan sosial, politik dan ekonomi.
Sebagai contoh, Dalam al-Qur’an surat Jumuah ayat 10. Allah Swt memerintahkan kepada kita jika telah mendirikan sholat, maka hendaknya bertebaran di muka bumi mencari karunia Allah Swt.
Ada kaidah yang berbunyi, “faqqidu sya’i la yu’thi” artinya, siapa yang tidak memiliki tidak akan bisa memberi. Maknanya, dalam berdakwah kita harus ditopang kekuatan ekonomi. Sebagaimana dilakukan oleh KH Dahlan dan para sahabatnya didominasi saudagar batik.
Pemuda Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah dan kepemudaan dituntut untuk memiliki semangat wirausaha sebagai wujud kemandirian dalam bidang ekonomi. Maka perlu langkah peningkatan dalam 3 hal yakni knowledge (olmu), skill (keterampilan) dan attitude (sikap).
Saat ini untuk memulai bisnis/wirausaha bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi internet (bisnis online), tidak perlu modal berupa kantor/ruko/kantor yang besar. Istilahnya SOHO (Small Office House Office), cukup dari rumah bisa berinteraksi bisnis dengan menjadi reseller.
Aktivis yang ideal adalah memiliki 3 kesuksesan. Sukses kerja, sukses keluarga dan sukses dakwah sosial. (Hendra Apriyadi)