Mengenang Profesor Malik Fadjar

Mengenang Profesor Malik Fadjar

Senin 7 September 2020 pukul 19.00 tersiar kabar Profesor Malik Fadjar berpulang. Maka wajib bagiku membaca istirja’. Yaitu ucapan inna lillahi wainna ilaihi rojiun. Karena berdasarkan hadis Tirmizi, hamba yang membaca istirja’ akan dibangunkan rumah di surga.

Kemudian aku berdoa. Ya Allah, ampunilah ketua Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof. Dr. (H.C.) Drs. H. Abdul Malik Fadjar, M.Sc. Limpahkan rahmat-Mu kepada Watimpres 2014-2019, dan masukkan ke dalam surga.

Sungguh aku telah merasakan jasa tokoh yang lahir di Yogyakarta pada 22 Februari 1939. Rilis berita UMM mengungkapkan, Ia dikenal sebagai tokoh bangsa yang sangat peduli pada dunia pendidikan. Ia menjadi guru agama di daerah terpencil di Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 1959, yaitu Sekolah Rakyat Negeri (SRN) Taliwang. Selepas itu mengajar di Sekolah Guru Bantu (SGB) Negeri dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Sumbawa Besar NTB pada rentang 1960-1963.

Lalu dosen Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Malang pada 1972. Sewaktu aku kuliah 1992-1996 di kampus tersebut tidak pernah diajar langsung. Cuma melalui asistennya. Lantaran ia menjadi rektor UMM pada 1983-2000. Namun aku termotivasi pemikirannya, bahwa lulusan IAIN harus mampu menjadi menteri.

Harapannya terkabul. Ia dipercaya sebagai Menteri Agama di era Presiden BJ Habibie pada 1998-1999. Kala itu aku berkesempatan mengikuti pelatihan manajemen dan supervisi pendidikan bagi kepala MI se Jawa Timur kerja sama Depag dan UMM pada tanggal 23 Februari sampai 21 Maret 1998 dengan alokasi waktu 264 jam. Sedangkan selama Desember 1999 aku pun diutus Diklat Pustakawan se Indonesia di Jakarta.

Lebih dari itu manakala ia menjabat Menteri Pendidikan Nasional di era kepemimpinan Megawati Soekarnoputri 2001-2004, aku berpeluang ikut pelatihan in service training Kelompok Kerja Madrasah yang diselenggarakan Basic Education Project selama November 2001.

Bahkan, kurun Agustus 2001-Agustus 2003 aku dinyatakan lulus mengikuti program pendidikan S1 Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Malang kerja sama dengan Bagian Program Peningkatan Pendidikan Islam Tingkat Menengah (Development of Madrasah Aliyah Project). Semuanya gratis. Alhamdulillah, gelar sarjana pendidikan yang kuterima, mengantar karier sebagai guru bantu 2004-2007. Sekaligus PNS terhitung 1 Januari 2008 hingga sekarang.

Mushlihin, alumni UMM. PRM Takerharjo Solokuro Lamongan

Exit mobile version