Wejangan Ketua PDM Gunung Kidul dalam Pembinaan Ideologi Muhammadiyah

Wejangan Ketua PDM Gunung Kidul dalam Pembinaan Ideologi Muhammadiyah

Wejangan Ketua PDM Gunung Kidul dalam Pembinaan Ideologi Muhammadiyah

GUNUNG KIDUL, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gunungkidul melakukan Pembinaan Ideologi Muhammadiyah di PCM Girisubo. Drs. H. Sadmonodadi, MA. Ketua PDM Gunungkidul melakukan Pembinaan Cabang di Girisubo. Dihadiri 50 peserta terdiri dari 25 Pimpinan Cabang dan 25 Mubaligh Muhammadiyah Girisubo.

Drs.H.Sadmonodadi, MA. menyampaikan bahwa saat ini dinamika Cabang  Girisubo mengalami peningkatan yang signifikan. Banyak loncatan program dan inovasi persyarikatan yang dibangun di Girisubo. Kondisi ini membuat gembira warga Muhammadiyah Gunungkidul, Jumat 18 Sept 2020.

Dirinya menekankan bahwa dakwah Muhammadiyah itu moderat, tidak ekstrim kiri dan ekstrim kanan tapi washitiyah atau pertengahan. Sadmonodadi menghimbau agar PCM Girisubo senantiasa menjaga moderasi beragama dengan menjunjung pendekatan dakwah bilhikmah.

Beberapa dakwah sosial yg diluncurkan PDM harus ditindaklanjuti PCM Girisubo untuk kemaslahatan warga Girisubo seperti Fasilitas Berobat Gratis dengan Kartu MU_Care. Kartu ini harus dimanfaatkan warga Girisubo agar manakala ada yang sakit bisa berobat Gratis di PKU Wonosari dan jejaring dokter di setiap kecamatan se Gunungkidul sehingga dengan fasilitas MU Care ini akan menjadi sarana dakwah PCM Girisubo.

Samonodadi menegaskan memasuki tahun politik pilkada 2020, Warga Muhammadiyah Gunungkidul harus kembali kepada khithah Muhammadiyah. Politik Muhammadiyah itu politik kebangsaan yaitu politik yang memberi arahan bagi kemajuan bangsa untuk mencapai kesejahteraan, keadilan tanpa harus terlibat dalam perebutan jabatan – jabatan politik.

Bentuknya bisa berupa masukan kebijakan, kritik yang membangun, meluruskan hal hal yang tidak memberi sumbangan bagi kemaslahatan bangsa dan rakyat.

Muhammadiyah tidak ikut berpolitik praktis, tidak ikut dukung mendukung salah satu calon bupati dan wakil bupati Gunugkidul. Pimpinan Muhammadiyah tidak boleh menjadi timses salah satu calon bupati. Ketika ada pimpinan Muhammadiyah yang menjadi timses maka harus cuti dari kepengurusan. Hal ini ditempuh untuk menjaga keharmonisan warga Muhammadiyah Gunungkidul.

Turut hadir dalam acara Ketua MUI Girisubo dan Tokoh Masyarakat Girisubo. Acara berlangsung di Komplek Pembangunan Sekolah Dasar Muhammadiyah Unggulan AlFalah Girisubo Gunungkidul. (Sal)

Exit mobile version