Wisuda UMSU Terpanjang dalam Sejarah

Wisuda UMSU Terpanjang dalam Sejarah

Wisuda Masa Pandemi UMSU

Wisuda UMSU Terpanjang dalam Sejarah. Digelar selama lima hari, 10 kali prosesi

MEDAN, Suara Muhammadiyah – Proses wisuda UMSU yang berlangsung pada Sabtu sore (26/9) menjadi prosesi wisuda terakhir untuk  kegiatan wisuda pertama tahun 2020. Wisuda kali ini menjadi prosesi wisuda terpanjang dalam sejarah UMSU karena dilaksanakan selama enam hari dengan pelaksanaan kegiatan 10 kali prosesi.

Penjelasan itu disampaikan Rektor UMSU Dr. Agussani MAP pada pidato wisuda hari terakhir yang diikuti sarjana dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Pelaksanaan wisuda sarjana dan magister UMSU sebanyak 1.617 orang terdiri dari  Program Pascasarjana sebanyak 128 orang, Fakultas Hukum 140 orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 201 orang,  Fakultas Kedokteran 173 orang, Fakultas Teknik 158 orang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 136 orang, Fakultas Agama Islam 86 orang. Fakultas Ekonomi dan Bisnis 451 orang, dan Fakultas Pertanian 144 orang.

Wisuda di Tengah Covid-19

Jurnalis SM melakukan wawancara khusus dengan Rektor UMSU Dr. Agussani usai pelaksanaan wisuda terakhir, Sabtu (26/9).

Kata Agussani, untuk menemukan format terbaik melakukan wisuda ditengah suasana covid19 ternyata tidak mudah. Oleh panitia, dilakukan angket kepada calon wisudawan. Ternyata 98 persen meminta wisuda dilakukan dengan cara offline bukan online. ” Walau beberapa diantaranya meminta dilakukan dengan cara zooming,” jelas Agus.

Kemudian, untuk mengakomodasi pendapat terbanyak, panitia mencari format terbaik agar pelaksanaan wisuda tidak menjadi klaster baru Covid19.

Akhirnya disepakati wisuda dilakukan dengan format kecil, tidak banyak panitia, tidak menghadirkan orangtua dan keluarga, menerapkan protokol kesehatan yang ketat, dan prosesi dilakukan singkat dan mengkombinasikan antara offline dan onlie.

Kombinasi format offline dan online dilakukan untuk mengakomodasi peserta wisuda yang harus megikutinya luar daerah. Demikian juga hiburan, dilakukan secara online dengan menghadirkan UMSU Band. Demikian juga dengan ucapan selamat dari Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Sekdaprosu Dr. Sabrina, juga dilakukan dengan cara virtual.

Proses wisud kali ini tidak dilakukan dengan pidato tokoh kecuali dihari pertama yang menghadirkan Kepala L2DIKTI Prof. Dr. Dian Armanto, selebihnya pidato hanya disampaikan oleh Rektor.

Proses juga tidak banyak dalam bentuk interaksi. Tidak ada proses bersalaman seperti lazimnya pelaksanaan wisuda. Bahkan ijazah pun diberikan tanpa melakukan sentuhan.

Untuk menjaga sterilisasi maka panitia melakukan pembersihan ruangan dengan penyemprotan, semua peserta harus melakukan cuci tangan, memakai masker standard, menggunakan faceshiled, dan duduk dengan baktu berjarak. Bila kapasitas aula kampus 1 memiliki kapasitas 450 orang maka untuk prosesi wisuda hanya diisi 175 orang.

Berjalan Baik

Agussani kepada Suara Muhammadiyah, mengatakan, ia sangat kuatir dengan pelaksanaan wisuda offline. Untuk itu tim melakukan koordinasi dengan tim Gugus Covid Provinsi, Polda dan L2DIKTI. “Alhamdulillah, dengan pengawasan yang ketat, 10 kali proses berjalan dengan baik,”  sebut Rektor yang sukses membawa UMSU meraih prestasi terbaik, yakni Kampus PTS pertama di Sumatera yang meraih akreditas A.

Pelaksanaan wisuda dengan cara offline ini tentu saja menjadi referensi bagi beberapa PTS yang juga akan menggelar kegiatan wisuda. (Syaifulh/Riz)

Exit mobile version