YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Kepala Kantor Staf Kepresidenan Jenderal TNI Dr Moeldoko menemui Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam lawatannya ke Yogyakarta. Kunjungan ini diterima langsung Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir, MSi dan Ketua PP Muhammadiyah dr. Agus Taufiqqurrahman di Grha Suara Muhammadiyah, pada Jum’at (2/10).
Moeldoko mengapresiasi kiprah Muhammadiyah dalam penanganan Covid-19. “Muhammadiyah memiliki 89 rumah sakit yang ikut terlibat secara aktif dalam penanganan Covid-19, beserta seluruh tenaga kesehatannya. Menurut saya pemerintah mengapresiasi dengan baik,” ungkap Moeldoko.
Dirinya mengungkapkan bahwa Muhammadiyah juga memberi masukan dalam perbaikan penanganan Covid-19 termasuk perlu adanya penambahan PCR. “Ini saya komunikasikan kepada Satgas untuk menjadi atensi,” imbuhnya.
Kemudian Moeldoko juga mengucapkan terima kasih kepada para medis yang memberikan pengabdian dan pengorbanan yang luar biasa. “Saya juga mengimbau kepada masyarakat untuk menaruh empati kepada tenaga medis ini. Mereka telah mengorbankan segalanya bagi pasien Covid-19,” ungkap Mantan Panglima TNI tersebut.
Ketua Umum PP Muhammadiyah menyampaikan bahwa silaturahim ini khusus dijalankan oleh Moeldoko untuk menyampaikan apresiasi kepada Muhammadiyah atas segala langkah penanganan covid-19 yang melakukan pencegahan dengan sangat masif, bergerak sangat luar biasa dan terorganisir.
Beberapa hal yang disampaikan ialah terkait yaitu, pertama, pemerintah menyampaikan terimakasih kepada langkah Muhammadiyah dalam pencegahan covid-19. Kedua, berdiskusi tentang pengalaman Muhammadiyah termasuk problem-problem yang dirasakan di Muhammadiyah yang tentunya dilapangan telah berbeda dari yang telah direncanakan. Kita sampaikan masukan-masukan tentang terutama mengenai perlindungan para tenaga kesehatan yang menjadi focus perhatian bersama.
Ketiga, tentu meningkatkan kerjasama dalam penanganan covid dari apa yang dilakukan pemerintah dan Muhammadiyah. Langkah ini tentu konkrit sehingga langkah tersebut dapat terus bekerjasama dengan pemerintah.
Covid ini belum berahir, maka dari itu Haedar menyampaikan agar protocol kersehatan harus menjadi koridor bersama dan tetap bergotong royong bersama serta menumbuhkaan cara pandang kepada masyarakat terkait covid-19 secara konkret dan juga dari segi keilmuan.(Rahel/Riz)