JEPARA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jepara mengundang segenap jajarannya setelah mengisi pengajian pagi (Jihad Pagi) di Aula PDM Jalan AR HAKIM No 53 Jepar, Ahad (4/10/2020).
Dihadiri oleh pada anggota PDM, PDA, Ketua PCM dan Majlis Ekonomi PCM se Kab Jepara, Ketua PCA dan Majelis Ekonomi PCA se Kab Jepara,membahas tentang gerakan ekonomi di PDM, PCM dan PRM. Menghadirkan narasumber Ketua Majelis Ekonomi PWM Jateng Dr Khaerudin.
“Terdapat 4 Program Kegiatan ekonomi yang menjadi fokus MEK PWM Jateng, untuk memajukan ekonomi persyarikatan yaitu Membuat Perseroan Terbatas (PT) yang bergerak di bidang konstruksi., Membuat grosiran/perusahaan distributor, menyuburkan tokoMu di Jateng dengan target 1 (satu) PCM minimal terdapat 1 (satu) tokoMu.serta Sektor keuangan yaitu pembentukan lembaga keuangan tiap PDM,” ungkap Khaerudin.
Menruutnya, setiap PDM tentu mempunyai program sesuai situasi dan kondisi daerahnya. Khusus PDM Jepara mencanangkan program ekonomi yaitu pembentukan 1 (satu) PCM, 1 (satu) tokoMu, Pembentukan Distributor Center, Pembentukan Lembaga Keuangan. Pembentukan AUM ekonomi di setiap cabang, sesuai keunggulan potensi di wilayahnya.
Untuk modal pembentukan AUM ekonomi berasal dari infak Lazismu, wakaf tunai, penyertaan saham cabang, ranting, AUM dan investor jamaah Muhammadiyah.Yang terpenting untuk menjadi AUM jumlah saham persyarikatan harus lebih dari 51%.
Lebih lanjut dalam arahannya, antar majelis, ortom idealnya tidak jalan sendiri-sendiri seperti halnya rantai sepeda,jika ada bagian yang rusak rantai sepeda tidak bisa menjalankan roda sehingga semua fihak harus membangun kebersamaan yang saling menguatkan,sehingga organisasi dapat berjalan.
“Apabila suatu daerah terdapat tokoMu, semua warga Muhammadiyah diharapkan membeli pada tokoMu tersebut,” harapnya.
Acara ditutup dengan sebuah pesan bahwa untuk menggerakkan dakwah ekonomi harus fokus dan rasa kebersamaan tidak boleh egosentris dan merasa paling berjasa karena sesungguhnya. ”Tidak ada yang lebih hebat di dunia ini, yang lebih hebat hanyalah Allah swt,” tutur Kaerudin. (Deny Ana I’tikafia)