JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dadang Kahmad, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membidangi pustaka dan informasi menyampaikan, kolaborasi antara majelis dan lembaga dengan Amal Usaha Muhammadiyah merupakan suatu keniscayaan untuk menjawab segala tantangan ke depan. Menurutnya, kolaborasi dan komunikasi adalah tuntutan zaman yang tak tergantikan.
“Lembaga Uji Kompetensi Wartawan UMJ yang merupakan buah hasil kolaborasi antara MPI PP Muhammadiyah dan FISIP UMJ diharapkan dapat melahirkan wartawan yang memiliki karakter kesabaran, ketaatan pada aturan, kejujuran, dan kecerdasan,” ungkap Dadang dalam peluncuran Lembaga Uji Kompetensi Wartawan (LUKW) UMJ pada Senin, 5 Oktober 2020.
Anggota Dewan Pers Jamalul Ihsan menyebutkan bahwa LUKW UMJ merupakan lembaga ke-28 yang ditetapkan oleh Dewan Pers, dan yang pertama milik PTM. Kehadiran LUKW ini sangat penting mengingat besarnya antusiasme masyarakat yang mengklaim dirinya seorang wartawan atau pemilik media. “Masalah seperti ini sering kita temui di lapangan, banyak orang mengaku sebagai wartawan tapi tidak melaksanakan fungsinya sebagai wartawan,” jelasnya.
Ihsan menambahkan, untuk menjadi wartawan yang berintegritas dan profesional, kita perlu meneladani empat sifat Rasul yaitu, jujur, dapat dipercaya, mau menyampaikan, dan memiliki kecerdasan, serta ditambah dengan karakter keindonesiaan. “Para wartawan di Indonesia lahir dari dinamika perjuangan kemerdekaan, maka sudah sepatutnya kita memiliki kepribadian dan karakter keindonesiaan itu,” pesannya.
Dr Muchlas MT selaku Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah dalam sambutannya melaporkan, sebagaimana telah menjadi ketetapan organisasi dalam membantu Pimpinan Pusat Muhammadiyah, MPI membagi program kerjanya menjadi enam bidang pokok. Pertama, museum dan kearsipan. Kedua, pendayagunaan teknologi informasi. Ketiga, kerjasama. Keempat, penerbitan dan kepustakaan. Kelima, penyiaran dan informasi publik. Keenam, pengembangan jurnalistik.
Rektor Universitas Ahmad Dahlan tersebut mengharapkan program-program tersebut dapat memperkuat aspek jurnalistik di seluruh elemen persyarikatan, baik dari sisi SDM maupun pengelolaan media.
“Dengan diluncurkannya LUKW UMJ ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada penyehatan peradaban informasi di Tanah Air,” terangnya.
Syaiful Bahri, Rektor UMJ menjelaskan bahwa LUKW ini dimaksudkan untuk mencapai sebuah kualitas yang baik, khususnya bagi wartawan di lingkungan persyarikatan, yang kemudian akan menjadi corong bagi demokrasi di Indonesia. Media masa sebagai kekuatan keempat demokrasi memiliki peran yang sangat strategis. Siapa yang menguasai industri media, maka ia akan mampu mempengaruhi kekuatan utama pilar demokrasi seperti eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
“Melihat isu politik dan sosial yang terus berkembang, MPI memiliki ide yang kuat untuk meluruskan informasi dengan sejujur-jujurnya. Sehingga dapat memberikan edukasi kepada masyarakat,” tutupnya. (diko)