Muhammadiyah sebagai organisasi sosial keagamaan, sudah sejak lahirnya juga melakukan gerakkan dakwah. Lebih dikenal dengan sebutan dakwah amar makruf nahi munkar. Mengajak kepada kebaikan dan mencegah kepada kemunkaran . Tentu dengan lemah lembut dan menyebarkan Islam dan menguatkannya dengan ilmu pengetahuan . Karenanya Muhammadiyah selalu merespons zaman dan terus mengalami perubahan.
Namun yang lebih membedakan Muhammadiyah dengan yang lain dalam hal dakwah adalah karakter melayani umat. Bagi Muhammadiyah, inti dari gerakkan dakwah amar makruf nahi munkar, adalah menjadi pelayan umat. “Oleh karena itu, amar makruf nahi munkar yang ditampilkan oleh Muhammadiyah bukan agresif, tapi lebih kepada pelayanan masyarakat,” terang Tafsir Ketua PWM Jawa Tengah saat ditemui belum lama ini.
Itu, lanjutnya, bisa dilihat dari keberadaan serta peran dan fungsi Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Hampir seluruh AUM bersifat pelayanan. AUM pendidikan melayani masyarakat di bidang pendidikan dan AUM kesehatan melayani masayarakat di bidang kesehatan.
Termasuk keberadaan RS PKU Muhammadiyah Mayong, milik PCM Mayong, Jepara, Jawa Tengah, pun lahir dengan tujuan untuk melayani umat dalam kerangka dakwah amar makruf nahi munkar. Bahkan dengan program pelayanan umat yang sangat maksimal, kini RS PKU Muhammadiyah Mayong berkembang pesat menjadi AUM terbesar di Jepara. “Karena mengalami progress yang luar biasa, boleh saya katakan RS PKU Muhammadiyah Mayong menjadi satu-satunya AUM di Daerah Jepara yang hidup dan terbesar,” ucap Ahmad Fauzan Ketua PCM Mayong.
Sedang MenurutM Yusuf Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PCM Mayong, rumah sakit tersebut tidak sekedar hidup, tapi juga mampu menghidupi amal usaha lain milik PCM Mayong. Di antaranya turut serta membangun dan membesarkan SMK Muhammadiyah Mayong, mendirikan madrasah diniyah, dan tentunya menjadi sumber kekuatan dakwah Muhammadiyah Cabang Mayong, bahkan Muhammadiyah Jepara.
Perkembangan rumah sakit yang begitu cepat, Titik Sumarni, Direktur RS PKU Muhammadiyah Mayong, berpendapat, tidak lepas dari semangat para dokter dan karyawan rumah sakit, yang rela berkorban harta, tenaga, dan pikiran demi gerak dakwah amar makruf nahi munkar di sana. “Terkadang tanpa diminta, mereka dengan rela menyumbangkan harta untuk kelancaran kegiatan kami,” tuturnya.
Lebih dari itu, Sumarni melanjutkan, berbagai program pelayanan yang ada, memang sangat membantu mereka yang kurang mampu. Di luar pelayanan Jamkesmas dan BPJS, rumah sakit juga menggratiskan pengobatan bagi mereka yang memiliki surat keterangan miskin dari Ranting setempat dan memberi potongan khusus bagi warga persyarikatan yang memiliki Kartu Anggota Muhammadiyah.
Termasuk tiap tahunnya, RS PKU Muhammadiyah Mayong rutin membagikan paket sembako untuk fakir-miskin. Terakhir, tepat pada perayaan milad ke-6, rumah sakit itu membagikan 1000 paket sembako untuk warga kurang mampu yang ada di sekitar, termasuk sebagian dari Kudus dan Demak serta mengadakan program sehari pengobatan gratis bagi masyarakat umum. (gsh)
Sumber: Majalah SM No 17 Tahun 2017