Pengelolaan Hipertensi dan Hiperurisemia di Masa Pandemi

Pengelolaan Hipertensi dan Hiperurisemia di Masa Pandemi

Beserta para kader ibu-ibu PKK dusun Ngemplak, Donoharjo, Sleman,DIY

SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Hipertensi atau tekanan darah tinggi disebut sebagai penyakit sillent killer yaitu penyakit yang menyebabkan banyak kematian didunia. Prevalensi penyakit ini diperkirakan akan terus meningkat hingga sekitar 29% pada tahun 2025. Hipertensi merupakan penyakit tidak menular tertinggi di Sleman pada tahun 2017.

Kebanyakan penderita hipertensi yang telah terdeteksi tidak menyadari kondisinya, di sisi lain hipertensi dapat dicegah apabila faktor resiko dikelola dan dikendalikan. Salah satu faktor resiko hipertensi diantaranya adalah Hiperurisemia. Dengan pemantauan kadar tekanan darah dan asam urat secara berkala dapat mengendalikan angka kejadian hipertensi dan hiperurisemia.

Keadaan pandemic covid-19 ini, mempengaruhi pola kesadaran masyarakat untuk rutin kontrol ke layanan kesehatan. Sebagian besar warga cenderung khawatir untuk memeriksakan kesehatan ataupun kontrol ke layanan kesehatan. Keadaan ini akan berdampak pada menurunnya kualitas kesehatan warga dusun ngemplak, donoharjo.

Melalui kegiatan pemberdayaan ibu-ibu PKK sebagai kader, dapat menghasilkan kader terampil dan memiliki pengetahuan lebih mengenai pemeriksaan tekanan darah, hipertensi dan hiperurisemia. Di samping itu, yang tidak kalah penting adalah dapat memfasilitasi para warga dusun ngemplak, donoharjo untuk memeriksa tekanan darah dan asam urat tanpa harus ke layanan kesehatan.

Kegiatan ini berlangsung sejak bulan april hingga oktober ini. Kegiatan ini dilaksanakan oleh dr. Sherly Usman.,M,Sc sebagai ketua tim pelaksana. Adapun dr.Sherly Usman.,M.Sc merupakan dosen dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Kegiatan ini diawali dengan mengukur tingkat pengetahuan peserta kader mengenai hipertensi dan hiperurisemia. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan memberikan pendampingan dan pelatihan kepada peserta kader.

Pemberian modul dan leaflet mengenai pemeriksaan tekanan darah dan asam urat dilakukan sebagai pedoman pembelajaran kader. Hasil pendampingan dan pelatihan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan para kader. Para kader yang telah terlatih ini, kemudian ambil bagian dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan warga dusun ngemplak pada awal oktober lalu.

Dari kegiatan ini telah diserahkan alat-alat kesehatan berupa tensimeter dan alat cek darah kepada para kader untuk dapat digunakan saat pemeriksaan warga dusun ngemplak, Donoharjo. Dengan demikian, kegiatan ini meningkatkan fasilitas, sarana, dan prasarana pemeriksaan kepada warga dusun Ngemplak, Donoharjo, Sleman. (Riz)

Exit mobile version