Hasrat mengunjungi PAUD Percontohan Aisyiyah Takerharjo Solokuro Lamongan yang terakreditasi A pada malam Minggu 18 Oktober 2020 sangat menggebu. Niat utama belajar zoom. Bincang daring tentang bimbingan menjadi penulis buku. Bersama Prof. Imam Robandi dari ITS. Alumni Tottori University Japan.
Waktu itu berbarengan dengan para ibu yang sedang membuat rujak. Makanan dari buah yang diiris. Lalu dibumbui gula, asam, cabe dan lain-lain. Mereka berkelakar, “rujak saja kok beli bahannya jutaan.” Ya mohon dimaklumi. Karena khasiatnya tinggi untuk menghilangkan letih, lesu dan ngantuk.
Lagian kuliner itu akan disuguhkan pada seratus tamu undangan. Dalam acara Turba (turun ke bawah) PDA (Pimpinan Daerah Aisyiyah) dan IGABA (Ikatan Guru Bustanul Athfal). Manfaat turba adalah data yang diperoleh bersifat otentik. Tak asal bapak senang. Mereka pun bertambah ilmu guna meningkatkan kinerja sebagai guru yang profesional. Kata DIsway, “Otak itu beda dengan dengkul. Kian dipakai kian cemerlang.”
Turut hadir tamu terhormat yakni PDM Lamongan KH. Muhammad Tsabit. Beliau diamanati pengajian iftitah. Senyampang ucapan selamat datang. Sebab beliau juga merupakan pengurus PAUD Percontohan Aisyiyah Takerharjo. Strategi dan taktik berorganisasi cukup mumpuni.
Tamu istimewa yang berkenan hadir jua ialah Husnul Aqib dan Ali Makhfudl. Keduanya anggota DPRD. Mereka tidak mau kalah dengan peserta yang bernama ibu Asrokah. Biar pun dalam kondisi usai cuci darah menyempatkan turba. Sang ibu berkeyakinan, kegiatan amal salih memperbaiki imun. Kemudian ketua DPD PAN itu berapi-api sosialisasi pendidikan politik. Khususnya Pilkada. Cobloslah calon bupati sesuai jipolmu. Jihad Politik Muhammadiyah. Ijtihad itu bila benar atau salah dapat pahala. Andai beda pilihan jangan saling mengumpat dan mencela. Akibatnya celaka. Apalagi terima suap malah neraka tempatnya.
Sebelum berpisah diadakan ramah tamah. Santap siang. Tukar hadiah. Keikhlasan tuan rumah memuliakan tamu (suguh, gupuh, ewuh) berbalas kontan. Anggota dewan yang terhormat memberikan hartanya. Jumlahnya lebih besar dari pada pengeluaran panitia.
Walhasil jangan gelisah menjadi tuan rumah turba. Sebab khawatir banyak bea. Padahal menumpuk harta dan kikir beramal merupakan kebodohan. Sebaliknya siapa mendorong amal baik maka Allah membalas baginya sepuluh kali lipat. Bahkan dimudahkan baginya jalan menuju kemudahan dan kebahagiaan. (Mushlihin)