SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Secara institusi, kampus adalah tempat mencari ilmu bagi mahasiswa yang kemudian diamalkan dan disebar luaskan kepada masyarakat. Lembaga pendidikan tinggi bukan hanya sebagai menara gading, tapi memiliki tugas dalam memberikan manfaat serta menghadirkan maslahat bagi umat dan bangsa.
Dalam memperingati milad Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang ke-62 tahun, Haedar Nashir meminta kepada seluruh pihak civitas akademika untuk selalu bermuhasabah, melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap hal-hal yang belum diraih secara maksimal (24/10).
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah tersebut berpesan, momentum milad ke-62 Universitas Muhammadiyah Surakarta harus menjadi tonggak untuk meningkatkan kualitas dalam berbagai aspek. Mengamalkan catur darma perguruan tinggi berbasis al-Islam dan Kemuhammadiyah. Sehingga dapat menjadi kampus yang unggul dan berkemajuan. Menyandang gelar sebagai salah satu universitas yang unggul dan berkemajuan, UMS telah menapakkan langkah di baris terdepan dan berdiri menjadi teladan.
“Kemajuan tak mengenal berhenti. Keunggulan tak mengenal batas. Keduanya selalu bergerak dinamis dan terus berkembang. Jangan pernah merasa puas dengan berbagai macam prestasi. Di samping tetap bersyukur kepada Allah Swt, kita juga harus terus berinovasi, bergerak memajukan catur darma perguruan tinggi yang telah menjadi komitmen UMS dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah lainnya,” ujarnya.
Haedar menambahkan, pendidikan merupakan DNA gerakan Muhammadiyah. Muhammadiyah hadir sebagai perintis sistem pendidikan modern. Pada tahun 1911, KH Ahmad Dahlan telah mendirikan madrasah diniyah al-Islamiyah yang oleh Sejarawan Kuntowijoyo disebut sebagai satu-satunya lembaga pendidikan yang dapat memadukan antara iman dan keilmuan. Dan akhirnya melahirkan generasi-generasi muslim terpelajar yang mampu menjawab dan memberikan solusi dari tantangan zaman.
“Pendidikan adalah jalan yang paling strategis untuk mencapai sebuah kemajuan,” paparnya.
Di tengah persaingan yang semakin luas dan problem hidup yang menjadi sangat kompleks, UMS bersama dengan PTM lainnya telah berevolusi menjadi pusat-pusat keunggulan di dunia pendidikan tinggi. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah aspek penting yang harus dikuasai untuk membangun peradaban yang maju. “Kami percaya bahwa UMS dan PTM lainnya akan menjadi kekuatan yang mampu menghadirkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,” harapnya.
Haedar meninta kepada pimpinan UMS dan PTM lainnya gencar membina Sumber Daya Manusianya agar menjadi sosok-sosok yang berintegritas kemanusiaan mulia. Karena PTM sebagai pilar utama pendidikan Muhammadiyah memiliki peran dan tugas keumatan dan kebangsaan. “Sebarkanlah pemikiran-pemikiran yang membawa kepada perdamaian, persatuan, kemajuan, dan pencerahan. Kampus adalah organ penting dari Muhammadiyah untuk mengemban misi dakwah dan tajdid,” tutupnya. (diko)