PURWOREJO, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Purworejo untuk pertama kalinya menggelar konferensi internasional International Conference on Business dan Industry Innovation (ICBII) 2020, akhir pekan lalu secara virtual.
Mengangkat tema “Business and Industries Re-Shaping” konferensi menghadirkan pembicara dari University of Saint Anthony Philippines, Maria Joy C Iglesia Idian, DBA dan dua pembicara dari Indonesia, yakni Dr. Dwi Irawati, SE, MSi dari UM Purworejo dan Hayati Mukti Asih, PhD dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Ketua ICBII 2020, Budiyanto menyampaikan bahwa konferensi diikuti oleh 239 peserta dari Indonesia dan Filipina melalui kanal YouTube. Acara ini berkolaborasi dengan Universitas Saint Anthony Filipina, Universitas Ahmad Dahlan, Asosiasi Pendidik Indonesia, Universitas Muhammadiyah Magelang dan Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung.
Pada kesempatan itu, Maria Joy memaparkan kondisi dunia bisnis di Filipina sebelum dan selama pandemi Covid-19. “GDP di Filipina mengalami penurunan saat pandemi dari yang sebelumnya 6.4 meningkat 6.5, kemudian mengalami penurunan menjadi -15.2,” ungkapnya.
Dirinya menyebut, industri yang paling terkena dampak pandemi antara lain, pariwisata, transportasi, hotel, restoran, makanan dan minuman, dan pusat perbelanjaan. Untuk peningkatan pada industri elektronik, jasa antar, dan alat-alat kesehatan. Lalu, Dr. Dwi Irawati mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia memunculkan berbagai perubahan diantaranya perubahan dalam ekonomi dan bisnis serta perubahan perilaku masyarakat.
Perubahan Ekonomi di Indonesia, misalnya. Sebelum pandemi, pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama dan kedua tahun 2018-2019 sekitar 5 persen. “Penurunan dimulai tahun ini ketika pandemi dimulai yaitu pada kuartal 2 tahun 2020 mencapai -5,32 persen,” jelasnya.
Selain itu, perubahan perilaku masyarakat seperti menghabiskan waktu di rumah serta penggunaan internet dan sosial media telah mempercepat adopsi teknologi dalam transaksi bisnis, sehingga banyak bisnis berbasis internet berkembang pesat seperti belanja online, pendidikan online, layanan kesehatan online.
Hayati Mukti Asih, pembicara terakhir pada kesempatan itu juga mengatakan perubahan perilaku akibat pandemi Covid-19 seperti bekerja dari rumah, berdagang maupun belanja melalui media digital akan berpengaruh pada manajemen bisnis. Salah satunya adalah penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam bisnis.
Dirinya menyebut, AI dapat memunculkan berbagai peluang dalam bisnis. “Sebagai contoh, perusahaan Facebook yang menggunakan AI untuk lebih mengenal pelanggan serta analisis data dalam pemasaran,” ungkapnya. (Swara Kenanga)