Marpuji Ali
Kita tidak usah khawatir, apabila ada cibiran mengenai peran Muhammadiyah terhadap Negara. Kita juga tidak perlu berbangga dan pamer. Insya Allah Muhammadiyah dengan elemen didalamnya akan menjadi yang terdepan dalam menjaga kesatuan bangsa Indonesia. Bagi Muhammadiyah, NKRI bukan hanya sebatas ungkapan simbol harga mati, tapi NKRI bagi Muhammadiyah sudah terimplementasi kedalam sebuah gerakan bukan hanya sebatas penyampaian kata-kata.
Muhammadiyah telah masuk ke Papua, dengan menyediakan pendidikan disana, hal itu tidak mungkin bahwa Muhammadiyah diragukan ke NKRIannya. Jadi bukan hanya sebagai semboyan “Harga Mati”, tetapi NKRI sudah diimplementasikan oleh Tapak Suci, Pemuda Muhammadiyah dll terhadap warga Papua dan sekitarnya.
Meskipun kita mendengar banyak berita mengenai gejolak-gejolak, itu lah yang dinamakan sebagai ujian bangsa dan negara kita. Sering saat ini yang dimunculkan mengenai toleransi, saya rasa perguruan tinggi di Papua menjadi model. Karena disana perguruan tinggi dan sekolah miliki Muhammadiyah diisi sebagian besar non muslim. Padahal Muhammadiyah adalah basis pergerakan umat Islam, tapi hadir disana untuk mencerdaskan kehidupan non muslim.
Tidak mungkin dengan bukti semacam ini Muhammadiyah dikatakan sebagai anti toleransi. Bahkan sebuah SMA di Papua telah melahirkan seorang doktor yang sudah terpilih sebanyak dua kali sebagai Walikota Jayapura. Walaupun dia mendapat pendidikan di Muhammadiyah, mereka tetap bisa menjalankan agama nya, karena tidak ada paksaan dalam beragama. Tetapi kita memberdayakan orang disana, ini adalah sebuah contoh toleransi yang nyata tidak dalam kata-kata.
Kita harus ingat, Belanda dulu berhasil bertahun-tahun menjajah negera ini dengan cara mengadu domba. Kalau kita menemukan perbedaan yang ada, mari kita selesaikan dengan cara musyawarah sesuai dengan Pancasila untuk mencari titik temu. Adanya perbedaan pandangan itu sudah biasa, akan tetapi jangan dari perbedaan pandangan itu menjadi sebuah perpecahan.
Hendaklah diwaktu yang singkat ini gunakan dengan sebaik-bainya untuk mempersiapkan muktamar yang akan datang. Dan pesan kami adalah selenggarakanlah semua kegiatan termasuk musyawarah-musyawarah dengan damai, dan penuh persaudaraan. Kalau memang ada sebuah perbedaan harus diselesaikan, jangan sampai memunculkan gerakan sempalan.
Alhamdulillah Muhammadiyah dari tahun ketahun melaksanakan permusyawaratan dengan damai dan sejuk, semoga hal ini bisa ditiru oleh segenap warga bangsa ini. Dan untuk semuanya, kiranya perlu untuk menguatkan silaturahmi diantara semua komponen demi terbentuknya kesatuan bangsa.
Sumber: Majalah SM Edisi 21 Tahun 2017