BUTON, Suara Muhammadiyah – Meski dalam situasi pandemi COVID-19, tidak menyurutkan semangat Universitas Muhammadiyah (UM) Buton untuk terus berbenah memperbaiki sistem penjaminan mutu internalnya. Dalam usianya yang ke-21 tahun, tidak sedikit capaian-capaian kinerja yang telah dilaksanakan dan berhasil diraih, meskipun masih terdapat target kinerja yang masih terus diperbaiki, terutama peningkatan akreditasi perguruan tinggi dan akreditasi program studi.
“UM Buton saat ini sedang mempersiapkan diri untuk melakukan akreditasi perguruan tinggi di tahun 2021. Kita berharap UM Buton bisa meraih peringkat akreditasi minimal Baik Sekali. Untuk mencapai predikat tersebut budaya mutu adalah hal wajib dan konsisten yang harus dilaksanakan” Ucap Rektor UM Buton, Wa Ode Al Zarliani, atau yang akrab disapa Ani.
Pelatihan Audit Mutu Internal di UM Buton merupakan yang kedua kalinya yang juga menghadirkan pemateri dari Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah. Selain terdapat penambahan jumlah peseeta sebagai calon Auditor internal, kegiatan kali ini adalah bagian dari Upgrading pengetahuan para Auditor dari angkatan pertama. Tercatat 25 calon Auditor mengikuti kegiatan tersebut yang merupakan perwakilan dari seluruh program studi yang ada di UM Buton.
Pemateri kegiatan berjumlah tiga orang yang seluruhnya berasal dari Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, yakni Prof. Edi Suwandi Hamid, Munawwar Khalil, dan Budi Akbar. Acara yang berlangsung selama tiga hari (4-6/11) dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Prof. Edi Suwandi Hamid. Dalam sambutan pembukaannya Prof Edy menyampaikan apresiasinya kepada UM Buton yang terus berupaya memperbaiki Quality Assurance-nya meski dalam situasi pandemi.
“Ini adalah kali pertama majelis dikti melaksanakan kegiatan pelatihan auditor secara daring, dan UM Buton merupakan PTM pertama yang menyelenggarakannya. Terimakasih pula kepada Ibu Rektor atas komitmennya dalam meningkatkan budaya mutu di UM Buton,” Puji Prof Edy.
Menurut Prof. Edy, budaya mutu wajib ada dalam manajemen penyelenggaraan perguruan tinggi dantidak hanya unsur pimpinan yang melaksanakannya namun seluruh sivitas akademika di UM Buton.
“Quality Assurance harus menjadi budaya di institusi. Butuh komitmen yang kuat dari seluruh pihak untuk menjaga dan melaksanakannya. Monitoring dan evaluasi melalui audit internal harus dilaksanakan minimal setahun sekali” tegas Prof Edy.
Pemateri lainnya, Munawwar Khalil di awal kegiatan menyampaikan aturan-aturan yang wajib ditaati oleh seluruh peserta serta materi-materi yang akan diterima selama kegiatan berlangsung.
“Kegiatan pelatihan AMI hari ini berbeda dengan yang sebelumnya. Bahwa tidak semua peserta akan otomatis lulus sebagai auditor. Di akhir kegiatan kami akan melakukan evaluasi terhadap seluruh peserta. Hanya peserta yang memenuhi kualifikasi yang akan dinyatakan sebagai auditor internal PTM” Jelas Munawwar.
Kegiatan Pelatihan AMI yang dilaksanakan selama tiga hari berisi materi-materi tentang Quality Awareness dan Tuntutan SPMI bagi PTM, SPMI dan Dokumen Mutu, AMI: Pengertian, Fungsi dan Manajemen Pelaksanaannya, Studi Kasus KTS dan Analisis Temuan, Dokumen AMI, Metode dan Teknik Audit, Simulasi, Prentasi Studi Kasus Ketidaksesuaian/Analisis Temuan, Penyusunan Daftar Pertanyaan Audit, dan para peserta di hari terakhir melaksanakan Praktik Audit di Prodi, Perumusan Temuan (Ketidaksesuaian), Penyusunan Laporan KTS/Temuan, Post Test, dan Presentasi Laporan Audit. (Ansar Suherman)