BANYUMAS, Suara Muhammadiyah – Kampung Sri Rahayu atau sering disebut Kampung Dayak selama ini dikenal sebagai kawasan kumuh yang berada di pusat kota. Penghuninya yang mayoritas berprofesi sebagai pengamen, pengemis hingga Pekerja Seks Komersial (PSK) dan waria menjadikan kampung tersebut termarjinalkan.
Di tengah pandemi Covid-19 ini, Universitas Muhammdiyah Purwokerto (UMP) membuka layanan kesehatan gratis untuk warga Kampung Sri Rahayu melalui Gerakan Pusat Setudi Dakwah Komunitas (PSDK) UMP.
Rektor UMP, Dr. Anjar Nugroho mengatakan, layanan kesehatan diberikan setiap hari, dengan satu orang dokter dan beberapa tenaga medis yang siaga di gedung Pusat Studi Dakwah Komunitas (PSDK) Muhammadiyah. Lokasi gedung tersebut berada di tengah Kampung Sri Rahayu.
“Dokter dan tenaga medis ini kita ambilkan dari mahasiswa Fakultas Kedokteran UMP, mereka supaya praktik setiap hari di Kampung Sri Rahayu secara bergiliran,” kata Rektor, Jumat (6/11/2020).
Dibukanya layanan kesehatan ini, untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan bagi warga Kampung Sri Rahayu. Meskipun sebagian dari mereka sudah memiliki BPJS Kesehatan atas subsidi dari pemkab, namun untuk pergi ke pusat layanan kesehatan diperlukan biaya transportasi, sehingga tidak semua warga memanfaatkan layanan kesehatan BPJS tersebut.
“Dengan dibukanya layanan kesehatan di tengah mereka, maka kapan pun mereka mengalami keluhan kesehatan, bisa datang untuk berobat, hanya perlu berjalan kaki saja, tidak memerlukan biaya untuk transport,” jelasnya.
Bupati Banyumas, Achmad Husein, yang juga hadir di Kampung Sri Rahayu, Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan mengatakan, selama ini sudah cukup banyak campur tangan berbagai pihak untuk memperbaiki kondisi warga Kampung Sri Rahayu, termasuk dari PSDK Muhammadiyah. Sehingga berbagai perubahan mulai terasa dalam semua bidang, mulai kesehatan hingga pendidikan.
“Kalau dulu dari 10 anak Kampung Sri Rahayu kita tanya, yang sekolah hanya 1 anak dan 9 tidak sekolah. Namun atas campur tangan berbagai pihak, saat ini jika kita tanya, ada 9 anak yang sekolah dan 1 anak tidak sekolah,” kata Husein.
Terkait akses kesehatan warga Kampung Rahayu di tengah pandemi, Husein mengapresiasi langkah UMP yang mendekatkan layanan kesehatan kepada warga. Selain layanan kesehatan, akses air bersih juga akan ditambah.
“Jaringan air bersih sudah ada di sini, hanya akan kita tambah, karena di tengah pandemi ini warga harus sering-sering cuci tangan dan menjaga kebersihan, sehingga diusahakan seluruh rumah memiliki akses air bersih,” katanya.
Ketua PSDK Muhammadiyah, Bayu Kurniawan, menegaskan, bahwa pelayanan kesehatan memang diberikan kepada warga Kampung Sri Rahayu setiap hari.
“Warga bisa datang kapan pun dan akan mendapat layanan kesehatan secara gratis. Kami optimis dengan mendekatkan layanan kesehatan ini, maka tingkat kesehatan warga terpantau dengan baik,” tuturnya. (tgr)