BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Malam Jum’at School Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat Edisi Spesial bekerjasama dengan Suara Muhammadiyah. Bertajuk “Amanat Milad: Indonesia dan Keindonesiaan” bersama Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir, MSi.
Direktur Suara Muhammadiyah Deni Asyari, MA turut menyampaikan pengantar diskusi yang mengapresiasi MPI PWM Jabar dalam menyemai tradisi literasi di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah.
Menurutnya Suara Muhammadiyah konsisten untuk menerbitkan gagasan-gagasan tokoh, menerbitkan pemikiran-pemikiran kebangsaan, keindonesiaan, dan keagamaan. Karena persyarikatan Muhammadiyah tidak dibangun dengan sekadar retorika, tetapi dengan ide, gagasan, dan amalan para tokohnya.
“Begitu juga kebangsaan kita tidak dibangun dengan retorika-retorika yang heroik, yang serba heboh, tetapi dibangun dengan gagasan dan ide,” ungkap Deni Asyari, MA, Kamis, 12 November 2020.
Oleh karena itu, Suara Muhammadiyah juga terus konsisten menerbitkan gagasan dan ide para tokoh Persyarikatan untuk mengembangkan dakwah dan kebangsaan. “Banyak buku yang tidak lagi diterbitkan, kini diambil alih oleh Suara Muhammadiyah,” imbuhnya. Ada juga penerbit di luar yang memberikan naskah pentingnya untuk diterbitkan oleh Suara Muhammadiyah.
Terkait Buku Indonesia dan Keindonesiaan karya Prof Haedar Nashir sangat penting untuk didiskusikan. Apalagi potret Keindonesiaan saat ini kental dengan polarisasi masyarakat terutama generasi muda yang ditarik ke sisi ekstrem. “Oleh karena itu buku yang ditulis beliau tentang moderasi kebangsaan kita menjadi jalan, tidak mungkin salah satu ekstremisme ini menjadi solusi bagi keindonesiaan kita,” ungkap Deni.
Sementara itu, Ketua PW Muhammadiyah Jawa Barat KH Suhada menyampaikan bahwa karya Indonesia dan Keindonesiaan diharapkan dapat menjadi pencerahan bagi negeri ini yang begitu besar. Indonesia terdiri dari 17.400 pulau dan dilintasi, dilintasi garis khatulistiwa, serta dikaruniai tanah yang subur dari segi geografis.
“Akan tetapi, terkait Indonesia dan Keindonesiaan bukan hanya tentang hal tersebut, tetapi tentang berbahai hal yang komprehensif. Seperti ekonomi, politik, sosial, budaya dan sebagainya,” ungkap KH Suhada.
Ketua MPI PW Muhammadiyah Jawa Barat Kelik Nursetiyo Widiyanto mengungkapkan bahwa Malam Jum’at (Maljum) School menjadi media baru untuk menggelar kajian-kajian sesuai tema yang kekinian. Begitu juga penggunaan media digital mampu menyiarkan gagasan kepada pemirsa yang lebih luas. (riz)