PURWOREJO, Suara Muhammadiyah – Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo, Dr Rofiq Nurhadi, MAg bertekad serius dalam mewujudkan UM Purworejo sebagai perguruan tinggi berbasis kewirausahaan sosial. Hal itu disampaikan dalam Lokakarya Kewirausahaan Sosial yang digelar pada Rabu, (11/11).
Mengangkat tema “Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kewirausahaan Sosial acara ini digelar di Ruang Seminar Kampus Timur UM Purworejo dihadiri oleh Rektor UM Purworejo, Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Budi Setiawan, MSi. dan Tim PHP2D JAVADHIS, Kepala Desa Jatirejo, dosen pendamping JAVADHIS, Pembina UKM Sainstek, Kepala Program Studi Teknologi Informasi serta sejumlah mahasiswa UM Purworejo.
Dalam sambutannya, Dr. Rofiq mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya keberlanjutan dari program-program pemberdayaan masyarakat yang dalam hal ini adalah Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D). PHP2D merupakan program dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Dikti, Kemendikbud Republik Indonesia. Pada tahun ini, UM Purworejo lolos 2 tim dan mendapat pendanaan, yakni program JAVADHIS oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Sainstek dan Oemah Cendekia oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
Dr. Budi Setiawan, M.Si. dalam paparannya tentang kewirausahaan sosial menekankan bahwa socio responsibitity/ tanggung jawab sosial merupakan hal yang penting dalam berwirausaha.
“Sebetulnya kalo kita bicara tentang kewirausahaan sosial itu, sejalan dengan apa yang diharapkan dari PHP2D, yakni menberikan dampak sosial dan lingkungan. “Kita harapkan PHP2D JAVADHIS ini tidak hanya kesukarelaan, tapi bagaimana bisa menjadi seorang sociopreneur wirausaha sosial. Ada potensi profit, ada juga dampak sosialnya,” tuturnya.
Kemudian dilanjutkan paparan oleh Ketua Tim JAVADHIS, Lailatus Sa’adah, yang menyampaikan berbagai program yang telah dilakukan dalam mendukung pemberdayaan masyarakat.
“Kami membuat aplikasi e-commerce berbasis android untuk menunjang pemasaran gula jawa, juga pengembangan inovasi produk berupa stik gula jawa, biskuit gula jawa, permen gula jawa. Disamping itu, kami juga memberi pelatihan budidaya teknik modern untuk tingkatkan produktivitas nira, pembentukan kelompok tani gula jawa Jatirejo Manis (Janis). Semoga ke depan desa Jatirejo menjadi desa yang maju dengan paket edu wisata terkenal di Kabupaten Purworejo ini,”jelas Lailatus Sa’adah.
Terkait keberlanjutan program JAVADHIS, dirinya mengatakan bahwa program JAVADHIS ini akan masuk dalam penggunaan dana aplikasi desa tahun 2021 dimana pemerintah sedang fokus pada pengembangan wisata, pengembangan inovasi produk unggul daerah, pengembangan UMKM, digitalisasi desa, serta pengembangan perekonomian padat karya.
“Untuk keberlanjutan program lain nanti tim kami akan menjalin MoU dengan berbagai prodi di UM Purworejo agar mahasiswanya bisa melakukan penelitian atau pemberdayaan di desa Jatirejo sendiri,” ungkapnya.
Kepala desa Jatirejo yang juga hadir dalam lokakarya tersebut berharap agar program JAVADHIS memberi kemajuan di desanya. “Adanya Tim Javadhis di desa Jatirejo semoga bisa memajukan ekonomi, masyarakat, serta petani nira kelapa di Jatirejo,” ungkap Suparji selaku Kepala desa Jatirejo. (Humas/Swara Kenanga FM)