• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Selasa, Desember 9, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Al-Yaqîn

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
28 November, 2020
in Akidah Akhlak
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Share

Al-Yaqîn, bermakna nyata atau terang, artinya bahwa al-yaqin itu wilayah bagian dalam tetapi diperlukan pembuktian empirik; lawan dari syak atau ragu. Jika dijalurkan dari al-i’tiqâd ke al-yaqîn, maka al-yaqîn diperlukan kenyataan dalam realitasnya;  atau bukti secara empirik di lapangan.

Jika seseorang melakukan transaksi dengan pihak lain secara berulang-ulang, dan secara nyata  pihak lain itu benar kejujurannya, sehingga ia  merasakan tertolong, dan kebutuhannya itu  tidak lagi berat, maka orang lain itu diyakininya sebagai seorang yang jujur.

Baca Juga

Hanya Menggunakan Hadits Mutawatir dalam Masalah Akidah?

Syirik: Kezaliman Terbesar

Jika kejujuran (al-shidq) dan amanah (al-amânah) itu, bisa diketahui oleh semua orang dalam kehidupan nyata sehingga merapat dengan tradisinya, mereka berkayakinan bahwa orang tersebut  benar jujur dan terpercaya, maka dalam hadits Nabi saw digelari sebagai seorang shiddîqan (sangat jujur).

Atas dasar itu Prof Hamka (Tasawuf Modern: 55-65) membagi konsep keyakinan itu ada tiga: 1) ilmu al-yaqîn (mengetahui dengan yakin); 2) haqqu al-yaqîn (kebenaran dengan yakin); dan 3) ‘ain al- yaqîn (keterlibatan sendiri disertai keyakinan).

Bagian ketiga itu yang paling tinggi tingkatannya. Dikatakan paling tinggi, karena dilihat dari sudut komitmen seseorang terhadap pengetahuannya itu sudah merapat dengan amaliah pribadinya disertai nilai akhlaknya.

Standar orang seperti ini sangat sedikit. Ungkapan dalam Al-Qur’an, disebutkan Qs al-A’raf: 3; qalîlan mâ tadzakkarûn (sedikit orang yang berdzikir); atau Qs al-A’raf: 10: qalîlan mâ tasykurûn (sedikit orang yang bersyukur). Hanya dua standar ini yang diisyaratkan Al-Qur’an, sebagai kelompok sedikit, tidak ada selainnya.

Berbeda dengan orang yang tingkatannya haqqu al-yaqîn, yang masih belum bisa melaksanakan sesuatu yang diyakininya itu. Kondisi seperti ini yang ditemukan di kebanyakan orang. Sedangkan yang masuk kriteria ‘ilmu al-yaqîn lebih banyak lagi, karena keawaman dan ketaqlidannya. Bahkan, ada orang di luar penganut agama tertentu, bisa mengetahui agama lainnya, dan pengetahuannya itu menjadi wilayah kehidupannya sebagai ilmuwan dalam bidang muqârranah al-adyân (perbandingan agama).

Posisi orang yang terakhir ini, tidak berbeda dengan ahli ilmu yang lainnya. Yang jelas, konsep al-yaqîn itu lebih banyak memanfaatkan potensi setiap orang yang disebut Inner Capasity atau Inner Dynamic-nya, sekalipun masih jauh dari sudut pemanfaatan ke-fithriyah-an diri sebagai manusia makhluk terunggul dan termulya di alam ini, disebabkan akhlaknya masih buruk, kepribadiannya sangat jauh dari standar yang Nabi saw teladankan. 

H. Ayat Dimyati, Dosen UIN Gunungjati Tetap Bandung

Sumber: Majalah SM Edisi 12 Tahun 2017

Tags: akidahal-yaqinterang
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Hadits Mutawatir
Hadits

Hanya Menggunakan Hadits Mutawatir dalam Masalah Akidah?

20 Maret, 2024
Pelajaran Ibadah dan Akidah dari Gerhana Matahari
Opini

Syirik: Kezaliman Terbesar

30 Mei, 2023
Menghitung Hari
Opini

Menghitung Hari

2 Juni, 2022
Next Post

Usulan PDPM Pinrang, Ranperda Bantuan Hukum Jadi Prioritas DPRD

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In