Ketika keteladanan luruh. Keadaban jadi mutiara langka. Ironi hadir di panggung sandiwara. Ujaran kasar, kotor, dan laknat terhidang biasa. Malah dipuji-puja bak simulakra.
Ketika Medsos berbudaya rendah. Produksi hoaks dan fitnah menjadi lumrah.
Kebencian, hujat, dan permusuhan mewabah ke segala arah. Warga bangsa ketagihan berita sampah.
Kita tidak ingin generasi bangsa menjadi korban.
Sebagai tunas layu nirkeadaban.
Tak paham tatakrama dan kebaikan. Menjadi generasi nan hilang. Hilang akhlak dan arah masa depan.
Guru, di tangan engkau masa depan anak bangsa. Jangan biarkan mereka salah asuhan. Didiklah mereka jadi pewaris Indonesia berkemajuan. Engkau suluh generasi emas keadabaan.
Prof Haedar Nashir
Ketua Umum PP Muhammadiyah