JAYAPURA, Suara Muhammadiyah – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mencanangkan pembangunan Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Papua, Kecamatan Koya Barat, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, pada Kamis (26/11).
Dengan dicanangkannya Kampus Terpadu UM Papua, Muhadjir meminta para pengurus Muhammadiyah dan para pendidik agar tidak terlena dan terus bekerja keras untuk memajukan pendidikan di Papua.
“Yang terpenting adalah langsung bergerak, langsung bekerja, berusaha, dan tidak pernah menyerah. Keberadaan Muhammadiyah harus menunjukkan bahwa Islam itu adalah rahmatan lil’alamin” ujarnya saat memberikan amanat dalam pencanangan UM Papua Koya Barat, Jayapura.
Muhadjir yang juga juga merupakan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah berharap, dengan adanya Kampus Terpadu UMP akan semakin berkembang pula sumbangsih Muhammadiyah kepada Papua, dengan prinsip tanpa pandang bulu dan inklusif untuk semua umat seperti amanat dari Kiyai Ahmad Dahlan.
“Mudah-mudahan nanti akan semakin berkembang program studinya, akan semakin banyak sumbangsihnya kepada Bumi Papua melalui UM Papua dan bermakna lebih besar. Putra dan putri terbaik papua yang melanjutkan studi ke UM Papua nanti akan bisa memberikan peranan luar biasa untuk kemajuan tanah Papua, sebagai bagian dari NKRI,” tandas Muhadjir.
Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Papua, Prof HR Partino, dalam sambutannya mengatakan bahwa lembaga pendidikan Muhammadiyah yang sudah lama ada di Papua tidak mengkhususkan diri bagi umat muslim saja.
Bahkan 90% mahasiswa Stikom Muhammadiyah Jayapura adalah putra-putri Papua yang non-muslim. Sudah banyak alumni pendidikan Muhammadiyah yang berhasil, baik di lingkungan pemerintah, juga di legislatif, ungkap Partino.
Dalam kesempatan itu, Menko PMK meletakkan batu pertama pencanangan pembangunan Kampus Terpadu UMP, menanam pohon matoa simbol pembangunan, dan menandatangani prasasti pencanangan.
Kampus Terpadu UMP merupakan pengembangan dari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) Muhammadiyah Papua.
Alih status dari Stikom menjadi universitas ini telah mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan diterbitkannya Izin Operasional UMP oleh Dirjen Pendidikan Tinggi. Nantinya, pengembangan Kampus Terpadu UMP akan menempati lahan seluas 11 Hektar.
Turut hadir dalam acara tersebut Walikota Jayapura Benhur Tommy Mano, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Papua, Pimpinan Wilayah Aisyiah Papua, Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kemenko PMK dan civitas akademika UM Papua. (Riz)