YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, MBA turut menghadiri resepsi virtual milad ke-102 Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta.
Dalam sambutannya Nadiem Makarim mengungkapkan bahwa selama ini Muhammadiyah merupakan teladan dalam bidang pendidikan. “Saya menganggap segala yang dilakukan oleh Muhammadiyah dalam bidang pendidikan sebagai teladan bagi siapa pun, dan tujuan kita sama yaitu pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia,” Senin (30/11).
Mendikbud juga turut mengucapkan selamat milad kepada Mu’allimaat ke-102 dan Milad Muhammadiyah ke-108. Bangsa ini, tuturnya, bersyukur memiliki seorang pencerah, pembaharu, dan penggerak yaitu KH Ahmad Dahlan.
Keberadaan dan semangat Kiai Dahlan masih sangat terasa bahkan telah melewati seabad kemudian. “Salah satu yang saya teladani adalah memuliakan perempuan,” kata Nadiem.
Keteladanan ini seharusnya diteruskan salah satunya melalui Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta yang semakin terasa pada tradisi akar keilmuannya.
Menyadari peran penting perempuan dalam pembangunan, pemerintah kian melibatkan peran perempuan dalam penentuan kebijakan. Langkah-langkah strategis dipersiapkan untuk memberdayakan perempuan. Misalnya pelibatan perempuan dalam pelaksanaan dan monitoring program pembangunan serta peningkatan kepemimpinan perempuan. Hal ini dilakukan agar perempuan memiliki akses dan peluang untuk mengembangkan diri.
Kemdikbud berkomitmen menjalan program pemberdayaan perempuan. Hal ini diwujudkan melalui program pendidikan pemberdayaan perempuan, terdiri dari gerakan pendidikan perempuan mandiri, desa vokasi, dan peningkatan kualitas hidup perempuan.
Selain itu, Kemdikbud juga menghadirkan modul pendidikan pemberdayaan perempuan yang telah diterbitkan dalam bentuk digital.
“Melalui inisiatif dari berbagai eleman bangsa kita dapat melihat banyak contoh perempuan yang menempati posisi strategis di berbagai bidang. Ini menunjukkan bahwa perempuan dapat mandiri dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan,” katanya.
Dalam memajukan Indonesia harus seimbang, mempertimbangkan pencapaian yang sudah dilalui serta terus belajar melihat jauh ke depan dan mempertimbangkan tren global yang mempengaruhi kompleksitas dunia pendidikan.
Begitu juga dalam menyusun kebijakan, Kemdikbud berkaca dari apa yang dilakukan tokoh-tokoh dan organisasi yang telah berkontribusi kepada bangsa termasuk Muhammadiyah. “Oleh karena itu, saya mengajak segenap warga Madrasah untuk menunjukkan keteladanan Muhammadiyah bagi masyarakat luas. Dan berkenan menjadi sahabat Kemdikbud untuk mencerdaskan bangsa,” pungkasnya. (Riz)