Kepemimpinan PTMA dalam Peningkatan Kinerja dan Daya Saing

Pembinaan Pimpinan PTMA oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir, MSi. Bertajuk “Peran Kepemimpinan PTMA dalam Peningkatan Kinerja dan Daya Saing Nasional/Internasional”. Agenda Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah ini digelar secara virtual pada Rabu, 2 Desember 2020. Beberapa catatan penting diantaranya:

1. Spirit dan ikhtiar dalam berbagi spirit kemajuan

PTMA yang sudah terkareditasi A harus berbagi virus kemajuan dan membantu bagian yang lainnya. Sehingga semangat ini terus di masifkan. Adanya amal jariyah yang diberikan dengan dasar ta’awun. Gedung bagus dan hebat namun tidak manfaat itu tidak akan dibawa sebagai amal jariyah. Karena hal yang akan dibawa adalah ilmu yang akan kita tularkan. PTMA yang sudah besar akan semakin besar jika berbagi. Karakter Muhammadiyah adalah pihak yang membantu tetap semangat dan yang dibantu akan semakin semangat.

2. Perkuat jaringan ke dalam dan ke luar secara institusi

Semua bagian saling berjaringan agar tidak berjalan sendiri-sendiri. Saling berjaringan dan jangan merasa lemah. Adanya tata kelola keuangan yang keliru diakhir jabatan adanya ahli yang tidak normal sehingga menjadi masalah. Diperlukan tata kelola yang bersistem dan berjalan baik sehingga pengelolaan yang lain juga dapat berjalan dengan baik. Seiring dengan kemajuan PTMA yang semakin sejahtera diiringi tata kelola keuangannya semakin baik juga.

3. Konsolidasi pengelolaan akademik

Adanya akselerasi dan jangan jalan ditempat, di era kedatangan lembaga asing dan ada atau tidak Ciptaker, harus dikuatkan dengan pengelolaan akademik dengan akselerasi. Penguatan SDM menjadi spesialisasi yang semakin ditingkatkan kualitasnya, kehadirannya menjadi tampak berbeda dari para ahli yang lain.

Mereka yang ahli merancang dan menguasai dunia pendidikan di era digital sehingga ketika ahli ini diperlukan maka pengalaman internasional atau pengalaman para ahli ini dapat diperlukan. SDM tidak hanya memenuhi syarat sebagai doktor dll, namun memenuhi syarat spesifik diatas rata-rata.

Jika ada dosen muda yang integritas bagus, dukung sehingga kemampuan dan keahliannya semakin berkembang. Muhammadiyah memerlukan itu. Sebagai contoh Fakultas Agama Islam di seluruh PTMA harus diatas rata-rata. FAI harus menjadi research bagi majelis tarjih dan sumber SDM yang bagus.

4. Penguatan paham Islam dan berkemajuan

Adanya AIK menjadi ciri khas dari PTMA, harus ada regulasi baru untuk para pengajar AIK di PTMA. Jangan cukup verbal di pimpinan AIK. Karena tidak cukup jika pimpinan namun jarang membaca buku Muhammadiyah dll. Jangan sampai AIK menjadi momok bagi mahasiswa karena cara mengajarnya tidak menarik.

5. Integritas kepribadian berbangsa dan bernegara

Harus ditularkan pada dosen dan karyawan, karena kita menjadi bagian dari bangsa dan negara. Namun jangan menjadi partisan. Kecuali dosen yang menjadi politisi dan maju melalui regulasi yang benar itu kita dorong. Bagi dosen yang menjadikan kesibukannya untuk penulisan di jurnal dan media massa itu lebih baik karena hal tersebut juga memperkuat basis intelektual.

6. Perencanaan strategis

Perlunya perencanaan strategis misalnya harus betul-betul cermat dan jangan sampai meninggalkan catatan hutang.

7. Mengembangkan kepemimpinan

Adanya sistem birokrasi, kebesaran seseorang harus mmapu membesarkan organisasi. Sehingga adanya persyarikatan yang hadir dari kata syirkah yakni bersekutu dan bersatu padu dalam kekuatan sistem dan menjadi sesuatu hal yang mempunyai nilai lebih. Konsep pimpinan yang harus ditekankan yaitu, Pertama, siapapun pimpinan PTMA harus menyiapkan dan memberikan kesempatan pada kadernya untuk menjadi penerus.

Kedua, kepemimpinan PTMA harus memiliki kemampuan dalam memobilitasi potensi. Ketiga, adanya perencanaan dan planning sistem agar tetap eksis. Kepemimpinan PTMA harus ada nilai keutamaan. Tetap rawat nilai moral dan integritas diri, karena harta termahal kita adalah akhlak, moral sehingga ketika kita sudah tidak menjabat kita tetap dapat tuma’ninah. Kepemimpinan seperti ini akan mengayomi persyarikatan.

8. Membangun Kemajuan Bersama Persyarikatan

Jika adanya hubungan yang kurang baik, perbaiki. Setiap orang perlu belajar untuk rendah hati dan jauhi angkuh diri. Rendah hati merupakan modal yang mahal. Ketika ada keperluan penting persyarikatan, harus adanya sistem ta’awun yang baik. Semangat kebersamaan itu penting.

Muhammad Sayuti, MPd, MEd, PhD, Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah 2015-2020

Exit mobile version