LEMBATA, Suara Muhammadiyah – Gunung Ile Lewolotok yang terletak di Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) meletus pada hari Ahad, 29 November 2020. Letusan besar tersebut menyebabkan warga di 9 desa di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur mengungsi ke tempat-tempat lebih aman.
Untuk membantu warga di pengungsian, Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kabupaten Lembata yang terdiri dari unsur Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul ‘Aisyiyah bersinergi dalam respon bersama “One Muhammadiyah One Response (OMOR) dengan menghimpun dan menyalurkan berbagai macam bantuan yang dibutuhkan warga.
Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah Kabupaten Lembata, Faridah Ningsih saat dihubungi mengatakan bahwa saat ini pihaknya terus menggalang dana dan bantuan barang untuk disalurkan kepada warga di pengungsian.
“Kami membuka donasi dan sudah menyalurkan sebagian bantuan yang terkumpul ke beberapa titik pengungsian. Salah satunya di Desa Tapolangu yang letaknya cukup jauh dari posko utama BPBD Kabupaen Lembata di Lewoleba,” katanya, Kamis (4/12).
Yang menjadi kendala dalam membantu para pengungsi adalah banyak dari mereka yang mengungsi di rumah-rumah warga, bukan di posko-posko pengungsian. “Karena warga disini lebih menyukai tinggal di keluarga dari pada di posko karena rasa kekeluargaannya masih sangat tinggi,” ujarnya.
Sementara Ketua PDPM Kabupaten Lembata, Rasyid Abdul Jalal mengatakan saat ini pihaknya fokus penggalangan donasi sambil menunggu kebijakan dari pemerintah daerah Kabupaten Lembata terkait penanganan warga di pengungsian.
“Untuk sementara distribusi bantuan kami hentikan, kami fokus untuk penghimpunan dulu sambil menunggu kebijakan pemerintah dan rekan-rekan Muhammadiyah dari daerah lain yang akan bergabung bersama kami,” katanya.
AMM Kabupaten Lembata juga mendapatkan dukungan lima personil dari MDMC Kabupaten Sikka yang dipimpin langsung oleh ketuanya, Darman Eldin. Darman yang tiba di Lembata pada hari Rabu (2/12) kemudian berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Lembata dan melaksanakan assesmen di posko utama BPBD Lembata di gedung dinas PUPR Kabupaten Lembata.
Darman mengatakan data yang diperoleh dari assesmen itu nantinya akan diolah dan menjadi dasar dalam pelaksanaan respon di Lembata. “Untuk respon letusan Gunung Ile Lewotolok ini kami berkoordinasi langsung dengan MDMC PP Muhammadiyah untuk menentukan langkah selanjutnya. Kami juga akan membuka layanan kesehatan bagi warga, rencananya berlokasi kantor Lurah Lewoleba Timur yang menjadi lokasi pendampingan MDMC,” katanya.
Menanggapi situasi terkini di Lembata, Ketua MDMC PP Muhammadiyah Budi Setiawan membenarkan koordinasi yang sudah dilakukan dengan MDMC Kabupaten Sikka. “Kami akan melakukan asistensi terhadap relawan kami di NTT dan evaluasi laporan situasi dari sana. Relawan kami di NTT tidak banyak, namun kami salut dengan semangat mereka ditengah keterbatasan,” katanya.
Budi Setiawan menambahkan pihaknya juga sudah menginstruksikan kepada MDMC Kabupaten Sikka untuk selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak di NTT dan Lembata khususnya baik dari internal Persyarikatan maupun eksternal seperti BPBD Kabupaten Lembata dan NGO lain yang selama ini sudah bekerja di NTT. (Arif)