Diaspora Muhammadiyah Mencegah ‘Muhammadiam’

Diaspora Muhammadiyah Mencegah 'Muhammadiam'

KH DR (HC) Muhyidin Junaidi LHKI PP Muhammadiyah

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Umat Islam dituntut untuk melakukan diaspora karena Islam merupakan agama rahmatan lil ‘alamin. Bagitu juga diaspora para kader Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dalam rangka internasionalisasi pemikiran maupun gerakannya agar tidak menjadi ‘Muhammadiam‘.

Demikian disampaikan Ketua Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah KH Dr (HC) Muhyiddin Junaidi, Sabtu (5/12). LHKI PP Muhammadiyah menggelar webinar internasional Dinamika Diaspora Muhammadiyah dalam Gerakan Internasional yang diikuti berbagai Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) maupun warga Muhammadiyah di berbagai negara.

KH Muhyiddin mengungkapkan bahwa Muhammadiyah sebagaimana namanya mengharuskan siapapun di dalamnya dan dimana pun berada harus bergerak. “Kalau Muhammadiyah tidak melakukan gerakan-gerakan maka namanya itu bukan Muhammadiyah tapi ‘Muhammadiam’,” katanya.

Menurut KH Muhyidin, sejak dulu Muhammadiyah merupakan gerakan pembaharu Islam. Sehingga dalam internasionalisasi gerakannya, Muhammadiyah harus menjadi role model dari pemikiran Islam modern.

Maka, harus ada penggerak utama diantaranya para Ketua PCIM di berbagai negara. Ketua PCIM bukan hanya mengurus administrasi melainkan juga bisa menarik gerbong warga Muhammadiyah yang ada di negara tersebut. “Para Ketua PCIM di luar negeri harus menjadi penggerak dan pencerah,” ungkap KH Muhyidin.

Selain itu PCIM juga harus menyesuaikan dengan kondisi lokal yang ada di negara tempatnya berada. Sehingga dakwah Muhammadiyah dapat diterima di masyarakat internasional. Jangan menerapkan metode dakwah di Indonesia di negara lain yang barangkali kurang cocok.

Muhammadiyah menyampaikan dakwah harus dengan cara yang mudah dan santun serta mampu melakukan dialog. Berikutnya yaitu menjalin kerja sama dengan lembaga setempat serta menjalin sister organization.

Tujuan dari adanya diaspora Muhammadiyah salah satunya adalah meningkatkan kapasitas keilmuan para kader Muhammadiyah agar dapat bersaing dalam pergulatan nasional maupun global. Oleh karena itu, LHKI PP Muhammadiyah mempunyai program beasiswa kepada para kader untuk dapat menimba ilmu di luar negeri.

Muhyidin juga mengajak para PCIM untuk dapat membangun komunikasi dengan pemerintah termasuk lembaga pendidikan setempat tentang informasi beasiswa tersebut. Saat ini sudah ada 24 PCIM di lima benua seperti Asia, Australia, Afrika, Eropa hingga Amerika.

Dalam kesempatan webinar LHKI PP Muhammadiyah turut menjadi narasumber adalah PCIM Australia Hamim Jufri, PCIM Amerika Serikat Mohammad Ali, PCIM Turki Syamsurizal Hidayat, dan PCIM Mesir Umair Fahmiddin. LHKI menjadi kolaborator PCIM yang memiliki ciri khas dan tantangan dakwah masing-masing sebagai diaspora Islam Berkemajuan. (Riz)

Exit mobile version