YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Panti Asuhan Yatim dan Dhuafa Muhammadiyah Prambanan Sleman berduka, H Murmadi AR (73 tahun), pengasuh dan sekaligus pendiri Panti meninggal dunia. Anak-anak Panti kehilangan Bapak yang selama ini memperhatikan perkembangan mereka, baik fisik maupun rohani serta jenjang pendidikan mereka. Bagi masyarakat Muslim Prambanan dan sekitarnya. H Murmadi adalah sosok yang tak terpisahkan dari Panti tersebut.
H Murmadi AR yang saat ini menjadi Bendahara Pimpinan Cabang Muhammadiyah Prambanan Sleman ini, meninggal Rabu malam (9/12/2020) pukul 19.00. di Rumah Sakit Bayangkara Yogyakarta karena terpapar Covid-19. Salah satu Panti Asuhannya bertetangga dengan Rumah Sakit ini. Selain di Panti, ia juga aktif membina pendidikan Al Islam dan Kemuhammadiyahan di SMK Muhammadiyah Prambanan, dahulu STM Muhammadiyah Prambanan, Sleman.
H Murmadi AR dan aktivis Muhammadiyah Prambanan mendirikan Panti sejak tahun 1996, Panti berdiri memanfaatkan asrama SPG Muhammadiyah Prambanan yang harus dibubarkan karena jenjang sekolah ini ditiadakan oleh Pemerintah. Sedangkan pemanfaatan Kompleks Sekolah dipakai oleh SMA Muhammadiyah 2 Prambanan. Karena kekurangan siswa sekolah ini dibubarkan dan kompleks sekolah saat ini dimanfaatkan sebagai SD Muhammadiyah Prambanan.
Asrama yang berada di Pedukuhan Ringinsari, Bokoharjo, Prambanan, Sleman tersebut disulap mwnjadi Panti Yatim dan Dhuafa Muhammadiyah yang dikhususkan untuk anak laki-laki. Sedangkan untuk perempuan didirikan di rumah H Murmadi AR sendiri, Pedukuhan Sonayan, Madurejo, Prambanan, Sleman. Ia selaku Bendahara Panti sangat gigih untuk mencari dana bagi pengembangan Panti yang diasuhnya. Ia juga dikenal sangat disiplin membina anak-anak Panti, termasiuk juga siswa-siswa SMK Muhammadiyah Prambanan. Tidak segan-segan ia memberikan hukuman yang mendidik pada anak-anak yang melanggar aturan Panti maupun sekolah.
Perkembangan Panti sangat menggembirakan, karenanya sejumlah pihak tidak segan untuk membantu Panti ini, termasuk perusahaan dari Malaysia membangunkan asrama yang representatiif. Panti juga menerima wakaf rumah di Kalasan, Jalan Raya Yogya-Solo dekat Rumah Sakit Bayamgkara.
Sebelum dimanfaatkan untuk Panti Yatim dan Dhuafa Muhammadiyah Prambanan untuk Putri sempat ditawarkan kepada Muhammadiyah Kalasan jika ingin mendirikan Panti serupa, karena ikrar wakafnya untuk Panti. Tetapi Muhammadiyah Kalasan tetap mempersilahkan Muhammadiyah Prambanan untuk mengelola rumah wakaf tersebut. Jadilah Rumah Yatim dan Dhuafa Muhammadiyah Prambanan yang khusus putri ada di Kalasan.
Anak-anak Panti yang diasuhnya tidak hanya sekitar Prambanan saja, tetapi berasal dari seluruh Indonesia. Ada yang jauh-jauh dari Padang, Sumatera, Papua hingga ada yang dari Kalimantan. Selebihnya anak-anak pulau Jawa dan yang terbanyak dari wilayah Yogyakarta. Jemjang sekolah anaknya beragam dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Anehnya untuk pergi ke tempat pendidikan hanya boleh dengan Sepeda atau jalan kaki saja.
Kini H Murmadi AR, Bapak anak yatim Muhammadiyah Prambanan ini telah tiada, Moga digolongkan sebagai orang yang mati syahid. Tinggal kini generasi penerus Panti untuk bisa meneruskan apa yang telah dirintisnya agar Panti ini tetap berkembang di kemudian hari. (Lutfi)