Gerakan Ekonomi Inklusif Muhammadiyah Harapan Kaum Disabilitas

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah lantai 2 Menteng Raya Jakarta Pusat (Jumat, 18/12) sejumlah penyandang disabilitas hadir mewakili teman temannya untuk hadir dalam Peluncuran Gerakan Ekonomi Inklusif untuk Penyandang Disabilitas dan keluarganya yang didukung Lazizmu dan Unit Pelayanan Zakat (UPZ) Bank Permata Syariah.

Ketua Unit Pelayanan Zakat (UPZ) Bank Permata Syariah Habibullah menegaskan “Sangat tidak pantas jika kita tidak mendukung semangat ingin berdikari kaum disabilitas,” ujar  dalam peluncuran Gerakan Ekonomi Inklusif bersama Penyandang Disabilitas.

Ketua Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sularno menyampaikan terimakasih terhadap Lazismu dan Unit Pengelola Zakat Bank Permata Syariah yang mendukung program yang dilakukan majelisnya. Yang menjadi bagian sinergi berkelanjutan.

Ada 3 program besar yang sedang berjalan di majelisnya, pertama program pengasuhan anak berbasis keluarga, kedua untuk lansia dengan Muhammadiyah Senior Care dan ketiga para penyandang disabilitas melalui Gerakan Ekonomi Inklusif.

Untuk program pemberdayaan ekonomi untuk para penyandang disabilitas, ini merupakan tahap awal dengan rincian pemberian modal usaha bagi 60 orang disabilitas yang tersebar di provinsi Sumatera, Banten, Aceh, DKI Jakarta, DIY, Jawa Timur dan beberapa provinsi lainnya, jelas Sularno yang juga Dekan Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Salah satu penerima bantuan adalah Baharudin disabilitas polio pengguna kursi roda, yang proposal usahanya dipilih Muhammadiyah untuk mendapatkan bantuan.

Dalam Webinar tersebut ia menyampaikan keinginannya meneruskan usaha bengkel yang sempat tertatih ia jalankan di masa pandemi. Udin merasa akan lebih siap menghidupkan bengkelnya kembali di tahun depan, atas bantuan yang ia ajukan ke Muhammadiyah.

Ada 60 orang disabilitas yang dikabulkan proposal usahanya melalui proses asessment Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Dedi Warman koordinator program ini menyampaikan selama 3 bulan para penyandang disabilitas akan mendapat penyaluran bantuan secara bertahap, sesuai hasil asessment mereka.

Tahapan ini memastikan usaha mereka dapat berjalan dengan baik. Disertai pendampingan dan membangun kanalisasi promosi produk secara digital bersama Lazizmu. Kita berharap ekonomi teman teman Disabilitas dapat pulih di tahun Pandemi kedua.

Untuk itu Muhammadiyah mengajak semua pihak melalui gerakan ekonomi inklusif, dalam memberi kesempatan teman teman Disabilitas bangkit, tutupnya.

Rifah Zainani salah satu Ibu yang mendampingi anaknya Lintang penyandang disabilitas rungu menyampaikan, ia bersama anaknya telah merintis usaha makanan frozen food. Hasil pembelajaran selama 5 bulan, menguatkan dirinya untuk memberanikan diri mengajukan ke Muhammadiyah, agar didukung pemasarannya melalui online.

Bagi Rifah saat ini semua orang berjualan via online karena kondisi cegah penularan Covid 19.

Selain ke beberapa individu penyandang disabilitas. Bantuan tersebut juga di salurkan ke beberapa lembaga Muhammadiyah yang aktif dalam layanan disabilitas. Diantaranya Disabled Care Community Universitas Muhammadiyah Jakarta, Pusat Studi Disabilitas dan Kemanusiaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Panti Tumpuan Kasih Tasikmalaya, SLB Muhammadiyah Singaparna Jawa Barat, SLB Bireun Banda Aceh dan Panti Tuna Netra Terpadu Aisyiyah Ponorogo.

Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat Hilman Latief menyampaikan tiga program yang diluncurkan hari ini, merupakan amanah produktif pengelolaan dana umat yang diserahkan kepada LAZISMU dan disalurkan melalui tiga program yaitu Gerakan Ekonomi Inklusif untuk Penyandang Disabilitas, Bantuan Infrastruktur Sekolah dan Bakti Kemanusiaan. Dengan didukung UPZ Bank Permata Syariah.

Akan tetapi, pada peluncuran program unggulan ini, Gerakan Ekonomi Inklusif bagi Penyandang Disabilitas mendapat perhatian yang lebih besar disebabkan pertimbangan sosial.

“Apa yang kami lakukan adalah penerjemahan kami pada sistem pembangunan di negeri ini, bahwa ada privilege yang harus kami bantu bukan karena diistimewakan, tapi karena memang belum mendapat banyak perhatian dan kadang-kadang malah terabaikan,” jelas Hilman Latief.

Dalam pelaksanaan program Gerakan Ekonomi Inklusif tersebut, Muhammadiyah melalui Majelis Pelayanan Sosial didukung oleh LAZISMU dan Unit Pengelola Zakat Bank Syariah Permata. (Riz)

Exit mobile version