SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta rayakan puncak acara Milad 10 tahun dengan menggelar pagelaran wayang kulit secara virtual pada Sabtu (18/12). Nilai budaya dalam pagelaran wayang memperkuat nilai karakter para siswa.
Pagelaran wayang disiarkan dari aula sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan covid-19 ketat. Acara diikuti pula secara live melalui youtube sekolah PK TV.
Muhdiyatmoko, MPd selaku kepala sekolah menjelaskan bahwa acara puncak kegiatan milad 10 tahun sekolah digelar dengan pementasan wayang kulit. Dalangnya adalah siswa kelas IX yang juga menjadi dalang terbaik tingkat nasional pada perlombaan dalang tahun 2020, Nabil Abyan Jalu Pangukuh. Lakon wayang yang ditampilkan adalah Bima Labuh Praja.
“Milad 10 tahun sebagai bahan refleksi dan evaluasi kita selama perjalanan 10 tahun. Usia sekolah 10 tahun apa yang sudah dilakukan dan mau dilakukan. Momentum ini sebagai penyemangat untuk mau menjadikan sekolah sesuai tagline pendidikan Muhammadiyah yakni berkemajuan dan mencerahkan,” ungkapnya kepada media.
Acara Milad 10 tahun tersebut mengusung budaya jawa akan dimeriahkan dengan penampilan bakat siswa siswi berupa solo vocal dan tarian daerah Manuk Dadali. Selain itu, penyerahan hadiah kepada para juara lomba vlog competition serta penghargaan terhadap guru dan tenaga kependidikan.
“Kita memiliki modal sosial yang luar biasa, budaya Jawa, yang memperkuat nilai karakter para siswa. Sinergi dan korelasi budaya lokal tersebut harapannya dapat memberikan penguatan nilai karakter siswa,” papar Muhdiyatmoko.
Muhdiyatmoko menambahkan pada acara tersebut kita juga melaunching aplikasi belajar yakni pk-learning.com dan digital library. Kedua aplikasi tersebut bertujuan untuk mempermudah para siswa dalam mengikuti pembelajaran secara daring di sekolah.
Puncak Milad 10 tahun merupakan puncak dari rangkaian acara sebelumnya yaitu Acara penggalangan dana peduli pengungsi merapi, perlombaan vlog competition, bakti sosial pembagian 50 paket sembako kepada warga sekitar sekolah yang terdampak akibat pandemi covid-19.
Ia pun berharap SMP Muhammadiyah PK setelah memasuki usia 10 tahun menjadi sekolah yang maksimal dalam pelayanan kepada masyarakat dan menjaga nilai karakter siswa, serta tetap berprestasi sehingga bisa menginspirasi dan berbagi kepada orang lain. (Aryanto)