BREBES, Suara Muhammadiyah –Sub-sub Recipient (SSR) TBC-HIV Care ‘Aisyiyah Kabupaten Brebes menggelar pertemuan dengan pemangku kepentingan untuk penguatan komunitas dan organisasi TBC di Kabupaten Brebes. Pasalnya, program yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2016 bekerjasama dengan Global Fund telah berakhir di bulan Desember Tahun 2020.
Kegiatan yang dilaksanakan di ruang pertemuan Hotel Grand Dian Brebes ini dihadiri oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Brebes, Pimpinan Daerah Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Brebes, Ketua PKK Kabupaten Brebes, Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Brebes, Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Dinas Sosial Kabupaten Brebes, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ( Dinpermades ) Kabupaten Brebes, perwakilan kader TBC SSR Aisyiyah Brebes dan perwakilan mantan pasien TBC.
Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Brebes Nok Uripah mengatakan, meskipun kerjasama sudah selesai, namun sesuai dengan misi penguatan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, kita akan mengegrakkan Aisyiyah Sehat. Tentunya dengan melanjutkan program secara mandiri dengan dukungan berbagai pihak.
“Dalam kesempatan ini, SSR TBC-HIV Care Aisyiyah Brebes mengajak semua lini untuk mensupport dan melaksanakan gerakan kembali yang sudah dijalankan Aisyiyah berkaitan program TB. Program ini adalah program berjuang, semua bisa ikut peduli dengan membentuk Forum Komunikasi Pemangku Kepentingan untuk megeliminasi TB,” katanya, Jumat ( 18/12/2020 ).
Hal senada disampaikan oleh Kepala SSR TBC-HIV Care Aisyiyah Brebes Sa’diyah, bahwa SSR TBC-HIV sudah bekerjasama dengan 33 Puskesmas di Kabupaten Brebes dan juga beberapa kader yang sudah dilatih untuk melaksanakan pencarian suspect serta pendampingan pengobatan dan edukasi sampai kesembuhan.
“Meski kerjasama dengan Global Fund telah berakhir, kami dari Aisyiyah tetap akan melaksanakan eliminasi TB sampai tahun 2028 yang dicanangkan oleh Pemerintah, mudah – mudahan lancar bisa bekerjasama dengan OPD dan berjalan dengan baik,” paparnya.
Koordinator program SSR TBC-HIV Care Aisyiyah Brebes, Zakiah Yasmin mengatakan, program SSR TBC-HIV Kabupaten Brebes yang dibentuk tahun 2016 dengan 15 Kecamatan intervensi dan jumlah kader aktif 55 orang.
“ Kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan kader, pertemuan jejaring dengan CSO dan filantropi, pertemuan rutin dengan Dinas Kesehatan, penyuluhan offline dan online, penjaringan suspect aktif dengan investigasi kontak, pendampingan pemeriksaan dan pengobatan, monitoring dan evaluasi kader, pelatihan manajemen dan fundrising serta program intervensi desa,” ungkapnya.
Pencapaian yang telah dilakukan SSR TBC-HIV Care Aisyiyah Brebes, lanjut Yasmin, pada tahun 2018 meraih penghargaan sebagai SSR Terbaik ke-3 Se – Jawa Tengah dengan penemuan kasus TBC sejumlah 259 Kasus.
“ Pada tahun 2019 dengan penemuan kasus TBC sejumlah 642 Kasus dengan prestasi sebagao SSR Terbaik ke-2 Se – Jawa Tengah, kader Terbaik ke-1 Se – Jawa Tengah dan kader terbaik ke-4 Se – Indonesia. Lalu pada tahun 2020 meraih penghargaan sebagai SSR Terbaik ke-2 Se – Jawa Tengah dengan penemuan Kasus TBC sejumlah 520 Kasus,” pungkasnya. (Lukmanul Hakim)