Perempuan, Gizi dan Kesehatan Spiritual
Oleh: Wildan, Nurcholid Umam Kurniawan dan Ida Rubaida
“Pengalaman adalah guru yang terbaik”, demikian kata pepatah. Namun, berguru kepada orang atau bangsa lain juga tidak kalah baik. Menurut Muhammad (2011), karakter orang Yahudi adalah 1) Iri dan Dengki, 2) Menyembunyikan Kebenaran, 3) Menyembah Pemuka Agama Sendiri, 4) Bakhil atau Pelit, 5) Pendusta, 6) Pengkhianat, 7) Provokator 8) Pengecut dan 9) Cerdas. Terlepas dari sisi positif atau negatif , masyarakat dunia sudah mafhum bahwa Yahudi adalah bangsa yang jenius. Orang-orang Yahudi tidak hanya melahirkan orang jenius dalam bidang-bidang tertentu, namun hampir semua bidang. Lihatlah, dalam fisika ada Albert Einstein, filsafat Karl Marx, psikoanalisis ada Sigmund Freud, dan lain sebagainya.
Kejeniusan orang-orang Yahudi ini tidak hanya terjadi di masa lalu, namun juga sampai saat ini. Bahkan, dalam dunia politik, terlepas dari pro atau kontra, Israel saat ini tetap menjadi dalang dalam beberapa percaturan politik internasional. Mereka mampu menaklukkan Amerika Serikat. Bahkan, negara yang konon disebut sebagai negara adidaya ini bersedia mengucurkan dana tetap setiap saat kepada Yahudi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa lobi Israel sangat kuat di dunia internasional. Berangkat dari itu semua, melihat kelebihan orang Israel yang sangat luar biasa ini, timbul pertanyaan mengapa dan ada apa gerangan dengan mereka?
Maaruf bin Haji Abdul Kadir, Guru Besar berkebangsaan Malaysia dari Universitas Massachuset, – berdasarkan penelitian yang dilakukan Stephen Carr Leon tentang pengembangan kualitas hidup orang Israel atau orang Yahudi – menyebutkan bahwa orang Yahudi menjadi pintar karena mereka mempunyai beberapa pola hidup yang unik dan jarang dimiliki oleh bangsa lain. Yaitu :
Pertama, dalam penelitian itu, Stephen Carr Leon menemukan fakta bahwa apabila perempuan Yahudi hamil, calon ibu itu segera meningkatkan aktivitasnya dalam membaca, menyanyi, dan bermain piano, serta mendengarkan musik klasik. Mereka juga segera memulai untuk mempelajari matematika secara lebih intensif dan membeli lebih banyak lagi buku tentang matematika untuk dipelajari. Apabila ada materi yang tidak diketahui dengan baik, mereka tidak segan-segan untuk datang kepada orang lain yang mengetahui tentang ilmu matematika untuk mempelajarinya. Semua itu dilakukan untuk anak mereka yang masih dalam kandungan.
Kedua, setelah anak lahir, sang ibu yang menyusui bayinya itu lebih banyak makan kacang, kurma dan susu. Siang hari, ia makan roti dengan ikan tanpa kepala dan salad. Daging ikan dianggap bagus untuk otak, sedangkan kepala ikan harus dihindari karena mengandung zat kimia yang tidak baik untuk pertumbuhan otak anak. Selain itu, sang ibu juga diharuskan banyak makan minyak ikan (code oil lever).
Ketiga, menu makan diatur sedemikian rupa sehingga didominasi oleh ikan. Apabila ada daging, mereka tidak makan daging bersama ikan. Karena mereka percaya makan ikan dengan daging tidak baik untuk pertumbuhan. Makan ikan hanya makan ikan, apabila makan daging hanya makan daging, tidak dicampur. Mereka mendahulukan makan buah-buahan, baru roti atau nasi. Karena makan nasi dulu baru makan buah dipercaya akan membuat mengantuk dan malas bekerja.
Keempat, di Israel, merokok itu tabu. Mereka memiliki hasil penelitian dari ahli peneliti tentang genetika dan DNA yang meyakinkan bahwa nikotin akan merusak sel utama yang ada di otak manusia. Dampaknya tidak hanya si perokok, tetapi juga akan mempengaruhi “gen” atau keturunannya. Pengaruh yang utama akan membuat orang dan keturunannya menjadi “bodoh” atau “dungu”. Jika diperhatikan maka penghasil rokok terbesar di dunia adalah orang Yahudi, tetapi mereka tidak merokok.
Kelima, anak-anak selalu diprioritaskan untuk makan buah lebih dahulu, baru makan nasi atau roti serta tidak boleh lupa untuk minum pil minyak ikan. Mereka juga harus pandai dalam hal bahasa, minimum tiga bahasa yang harus dikuasai, bahasa Hebrew, Arab, dan Inggris. Anak-anak juga diwajibkan dan dilatih piano dan biola. Dua alat musik ini dipercaya sangat efektif meningkatkan IQ mereka. Irama musik, terutama musik klasik, dapat menstimulasi sel otak. Sebagian besar dari musikus genius dunia adalah orang Yahudi.
Keenam, satu dari enam anak Yahudi diajarkan matematika dengan konsep yang berkaitan langsung dengan bisnis dan perdagangan. Bahkan, mereka hanya dapat lulus dari perguruan tinggi setelah perusahaan mereka mendapat untung 1 juta US Dollar. Itulah sebabnya, lebih dari 50% perdagangan di dunia dikuasai oleh orang Yahudi. Design “Levis” terakhir diciptakan oleh satu universitas di Israel, Fakultas Business and Fashion.
Ketujuh, oleh raga untuk anak-anak diutamakan terutama menembak, memanah, dan lari. Menembak dan memanah akan membentuk otak cemerlang dan mudah fokus dalam berpikir.
Di New York, ada pusat Yahudi yang mengembangkan berbagai kiat berbisnis kelas dunia. Di sini, terdapat banyak sekali kegiatan yang mendalami segi-segi bisnis sampai ke aspek-aspek yang mempengaruhinya. Dalam arti mempelajari aspek bisnis yang berkaitan dengan budaya bangsa pangsa pasar mereka. Pendalaman yang bergiat nyaris seperti laboratorium research and development khusus perdagangan dan bisnis ini dibiayai oleh para konglomerat Yahudi. Tidak mengherankan bila keberhasilan orang Yahudi terlihat pada : Starbuck, Dell Computer, Coca-Cola, DKNY, Oracle, pusat film Hollywood, Levis, dan Dunkin Donat.
Khusus tentang rokok, negara yang mengikuti jejak Israel adalah Singapura. Di Singapura, para perokok diberlakukan sebagai warganegara kelas dua. Semua yang berhubungan denga perokok akan dipersulit oleh pemerintah. Harga rokok 1 pak di Singapura 7 US Dollar. Bandingkan dengan di Indonesia yang hanya berharga 70 sen US Dollar. Pemerintah Singapura menganut hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti Israel bahwa nikotin hanya akan menghasilkan generasi yang “bodoh dan “ dungu”.
Makan, Makanan dan Kesehatan Spiritual
Memang, kesehatan bukan segalanya tetapi tanpa kesehatan segalanya menjadi tidak bermakna, health is not everything but without it everything is nothing (Arthur Schopenhauer, 1788-1860). Menurut Undang-Undang RI No. 36 Tentang Kesehatan, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik (jasmani), mental (nafsani), spiritual (ruhani), maupun sosial (mujtama’i) yang memungkinakan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Bahwa perkembangan kepribadian individu adalah proses spiritual (Maslow, 1997). Kata spiritual, berasal dari Bahasa Yunani spiritus yang artinya menyalakan, membuat terang. Dalam kehidupan, spiritualitas mewujudkan dari dalam upaya mencari makna hidup (the meaning of life). Orang yang beragama Islam, apapun kehidupan maupun strata sosial-ekonominya, hidupnya akan penuh makna (meaningful) jika berusaha dengan sungguh-sungguh mengejawantahkan nilai-nilai (values) yang diajarkan Tuhan lewat Kitab Suci dan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. implementasinya . Dengan demikian, orang Islam yang sehat spiritual jika aqidah, syariah dan akhlaknya baik dan benar !
Kitab Suci Al Qur’an diwahyukan pertama kali di Bulan Puasa, dengan ayat pertama iqra, perintah membaca atau belajar membaca realitas. Tuhan berharap kepada umat manusia agar menjadi Homo Cerebralis (Cerebrum = otak) bukan Homo Abdominalis (Abdomen = perut) dan atau Homo Pelvicus (Pelvis = pinggul).
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu. Sesungguhnya setan hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui” ( Al Baqarah [2] : 168 -169).
Menurut Shihab (2012), ajakan ayat di atas ditujukan bukan hanya kepada orang-orang beriman – tetapi untuk seluruh manusia – seperti terbaca di atas. Hal ini menunjukkan bahwa bumi disiapkan Allah untuk seluruh manusia, mukmin atau kafir. Setiap upaya dari siapapun untuk memonopoli hasil-hasilnya, baik ia kelompok kecil maupun besar, keluarga, bangsa atau kawasan, dengan merugikan yang lain, itu bertentangan dengan ketentuan Allah. Karena itu, semua manusia diajak untuk makan yang halal yang ada di bumi.
Tidak semua yang ada di dunia otomatis halal dimakan atau digunakan. Allah menciptakan ular berbisa, bukan untuk dimakan, tetapi antara lain untuk digunakan bisanya sebagai obat untuk mengatasi gigitan ular berbisa. Ada burung-burung yang diciptakan-Nya untuk memakan serangga yang merusak tanaman. Dengan demikian, tidak semua yang ada di bumi menjadi makanan yang halal karena bukan semua yang diciptakan-Nya untuk dimakan manusia, walau semua untuk kepentingan manusia. Karena itu, Allah memerintahkan untuk makan makanan yang halal.
Makanan halal adalah makanan yang tidak haram, yakni memakannya tidak dilarang oleh agama. Makanan haram ada dua macam yaitu yang haram karena zatnya, seperti babi, bangkai dan darah; dan yang haram karena sesuatu bukan dari zatnya, seperti makanan yang tidak diizinkan oleh pemiliknya untuk dimakan atau digunakan. Makanan yang halal adalah yang bukan termasuk kedua macam ini.
Namun demikian, tidak semua makanan yang halal otomatis baik. Karena yang dinamai halal terdiri dari empat macam : wajib, sunnah, mubah dan makruh. Tidak semua yang halal sesuai dengan kondisi masing-masing. Ada halal yang baik buat si A yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, dan ada juga yang kurang baik untuknya, walau baik buat yang lain. Ada makanan yang halal, tetapi tidak bergizi, dan ketika itu ia menjadi kurang baik. Yang diperintahkan oleh ayat di atas adalah yang halal lagi baik.
Leluhur manusia, yakni Adam dan pasangannya, teperdaya melalui pintu makanan. Memang tidak lain ulah setan kecuali hanya menyuruh kamu berbuat jahat, yakni perbuatan yang mengotori jiwa, yang berdampak buruk, walau tanpa sanksi hukum duniawi, seperti berbohong, dengki, dan angkuh dan juga menyuruh berbuat keji, yakni perbuatan yang tidak sejalan dengan tuntunan agama dan akal sehat, khususnya yang telah ditetapkannya sanksi duniawinya, zina dan pembunuhan, dan juga menyuruh kamu mengatakan terhadap Allah apa yang kamu tidak ketahui, yakni memberi-Nya sifat-sifat yang tidak wajar bagi-Nya.
Why pork is haram? Mengapa daging babi haram? Abdillah Toha (2020), dalam bukunya berjudul Buat Apa Beragama? , menulis jawaban kepada orang asing yang bertanya mengapa Islam mengharamkan makan daging babi.
Why pork is prohibited in Islam? I am sorry to disappoint you, my friend, but to be honest I do not have the answer but it clearly started in the Holy Qur’an. It is I believe also prohibited in the Old and New Testaments.
The same, I do not know the reason why in the dawn prayer (Subuh prayer) when we are still very fresh we are required to only half the length of night prayer when we are already exhausted after whole day activities. To me, these are all God’s secrets because there is a limit to what can be reached by human mind and God’s knowledge is unlimited and unreachable. How would you explain to a one year old baby the reason not to play with (or eat) dirt or excrement?
A Muslim submits to God’s commands willingly,without needing to know the reason behind the divine rule. Moreover, God has expressly stated that a believer hears the words of the his Lord and obeys them.
Some Muslims try to explain by giving scientific reason that pork contains parasites which are harmful to human health. Pig is a dirty and filthy animal. Others who disagree argue that in reality those who eat pork are as healthy as those who refrain from eating it.
If we believe that man consists of body and soul (spirit), then there must be a spiritual side attached to each and everything instructed and prohibited by God. To understand the spiritual meaning of the revelations in the Qur’an, one must reach a certain spiritual station (maqam) through serious and consistent efforts. And the meanings are often not translatable into human language.
Qur’an is guaranteed by Allah (stated in Qur’an) to remain unchanged until the end of the world but understanding and interpretation of the Holy Qur’an will always keep developing with the advent and progress of knowledge.
It is true that Islam requires us to use as far as possible our brain to strengthen our faith (iman) but at the same time the Holy Qur’an repeats many times that “God knows best”. With the advance of knowledge, perhaps one day we will know the real reason why pork is prohibited.
I believe, as believers of other religions do, religion gives us a road map to reach God. Some roads are familiar to us, but other roads are completely new. These unfamiliar roads, you may want to call them dogmas. When the main roads make sense to me then I believe the smaller ones must also be right.
Wallahu a’lam (God knows best).
Mengapa daging babi dilarang dalam Islam? Saya minta maaf karena mengecewakan Anda, teman, jujur saya tidak memiliki jawabannya, tetapi hal itu dinyatakan dengan jelas di dalam Al-Quran. Saya juga percaya bahwa memakan daging babi juga dilarang dalam kitab Perjanjian Lama dan Baru.
Sama halnya saya tidak tahu alasan kenapa jumlah rakaat shalat Subuh, di pagi hari saat kita masih segar, kita hanya diharuskan shalat dengan jumlah rakaat yang hanya setengah dari shalat Isya, padahal di waktu tersebut kita sudah kelelahan setelah seharian beraktivitas. Bagi saya, ini semua adalah rahasia Tuhan karena ada batasan untuk apa yang bisa dijangkau oleh pikiran manusia dan pengetahuan Tuhan itu tidak terbatas dan tidak terjangkau. Bagaimana Anda menjelaskan kepada bayi berusia satu tahun alasan untuk tidak bermain-main dengan (atau memakan) kotoran?
Seorang Muslim tunduk pada perintah Tuhan dengan sukarela, tanpa perlu mengetahui alasan di balik aturan-Nya. Selain itu, Tuhan juga telah dengan tegas menyatakan bahwa seorang yang beriman mendengar perkataan Tuhannya dan menaatinya.
Beberapa Muslim mencoba menjelaskan dengan memberikan alasan ilmiah bahwa daging babi mengandung parasit yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Babi adalah hewan yang kotor dan jorok. Akan tetapi, orang lain yang tidak setuju berpendapat bahwa pada kenyataannya mereka yang makan daging babi sama sehatnya dengan mereka yang menahan diri untuk tidak memakannya.
Jika kita percaya bahwa manusia terdiri dari tubuh dan jiwa (roh), maka harus ada sisi spiritual yang melekat pada setiap dan segala sesuatu yang diperintahkan dan dilarang oleh Tuhan. Untuk memahami makna spiritual dari perintah dalam Al-Quran, seseorang harus mencapai kondisi spiritual tertentu (maqam) melalui upaya yang serius dan konsisten. Dan maknanya seringkali tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa manusia.
Al-Quran dijamin oleh Allah (sebagaimana dinyatakan dalam Al-Quran) tidak akan berubah sampai akhir masa, akan tetapi pemahaman dan tafsir Al-Quran akan selalu berkembang dengan kemajuan ilmu.
Benar bahwa Islam menuntut kita untuk menggunakan otak kita semaksimal mungkin untuk memperkuat iman kita, akan tetapi pada saat yang sama, dinyatakan berkali-kali di dalam Al-Quran bahwa Allah sebagai zat “Yang Maha Tahu”. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan, mungkin suatu saat kita akan mengetahui alasan sebenarnya mengapa babi dilarang.
Saya percaya, seperti penganut agama lain mempercayai agamanya, agama memberi kita peta jalan untuk mencapai Tuhan. Beberapa jalan mungkin tidak asing bagi kami, akan tetapi jalan lain mungkin saja benar-benar baru . Jalan-jalan asing ini, Anda mungkin ingin menyebutnya sebagai dogma. Ketika jalan utama masuk akal bagi saya, maka saya yakin jalan yang lebih kecil pasti juga benar. Wallahualam (Tuhan Maha Tahu).
Studi di Harvard yang dilakukan pada tahun 1998, dengan memakai hewan percobaan tikus. Ada empat kelompok tikus yang diuji bedasarkan makanan yang diberikan dan hubungannya dengan perilaku tikus tersebut. Dengan jelas bahwa makanan yang berbeda mempunyai efek yang berbeda terhadap tingkah laku dari ke empat kelompok. Kelompok tikus yang mendapat makanan alami dan air bersih tetap waspada dan siaga. Kelompok tikus yang mendapatkan makanan daging dan hotdog menjadi lebih beringas dan berkelahi dengan agresif. Kelompok ketiga dari tikus yang diberi makan berasal dari produk yang mengandung gula berlapis sereal dan buah-buahan beralkohol (fruit punch) menjadi gugup, hiperaktif dan bertingkah tidak karuan. Kelompok keempat tikus yang diberi makan donat dan cola mempunyai masalah gangguan tidur. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah perilaku yang agresif, emosional dapat dikendalikan dengan mengubah pola makan (Wardhana, 2016).
Last but not least, “ Dan orang –orang mukmin laki-laki dan orang mukminah perempuan, sebagian mereka menjadi penolong-penolong bagi sebagaian yang lain. Mereka menyuruh yang makruf, mencegah yang mungkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan dirahmati Allah; sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana” (At Taubah [9] : 71) dan “Sesungguhnya Aku (Allah) tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik seorang laki-laki maupun perempuan” (Aali ‘Imraan [3] : 195).
Wildan, Dokter Jiwa RS PKU Muhammadiyah Bantul
Nurcholid Umam Kurniawan, Dokter Anak, Direktur Pelayanan Medik RS PKU Muhammadiyah Bantul, Dosen FK – UAD
Ida Rubaida, Ahli Gizi, Kepala Instalasi Gizi RS PKU Muhammadiyah Bantul