GUNUNG KIDUL, Suara Muhammadiyah – Kekeringan dan sulitnya akses untuk air bersih menjadi problematika yang dihadapi oleh Desa Kedungopoh, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunung Kidul. Melihat hal ini, dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Nur Setiawan, melaksanakan program pengabdian masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) dengan program-program yang dirancang untuk mengatasinya.
Dalam program pengabdian ini, dosen yang mengajar di Fakultas Teknik ini berkolaborasi dengan mahasiswa dan juga melibatkan mitra kerjasama sebagai calon pengguna hasil yang diwakili oleh Kepala Dusun Sinom, Suparman. Menurut Suparman, permasalah ini merupakan permasalahan yang terjadi secara kontinyu. “Selama ini akses air bersih yang didapatkan oleh masyarakat berasal dari tangki-tangki air yang dikirim ke desa, namun hal tersebut juga masih sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya.
Program yang dirancang oleh Nur Setiawan ialah penyediaan air bersih dengan membangun sistem jaringan dari sumber air menuju tampungan dan selanjutnya bisa didistribusikan kepada masyarakat desa keseluruhan. Nur Setiawan mengungkapkan pada Selasa (22/12) bahwa setelah jalannya program ini, masyarakat desa sudah tidak lagi mendapatkan bantuan pengiriman air dari tangki-tangki pemerintah karena sudah dapat mandiri memenuhi kebutuhan air bersihnya.
“Sejak memulai program ini pada April 2020 lalu hingga saat ini, kegiatan berjalan dengan lancar, meskipun sedang ada dalam situasi pandemi. Alhamdulillah, sistem penyedia air bersih sudah beroperasi sejak musim kemarau tahun ini,” imbuhnya. (ays)