SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah sudah 3 kali mengadakan perempuan mengaji yaitu mulai bulan Oktober, November dan Desember 2020 melalui zoom meeting setiap Sabtu ketiga pukul 19.30. Perempuan mengaji ini akan terus berlanjut di bulan bulan berikutnya
Kegiatan Perempuan Mengaji ini adalah kerjasama Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah dengan Karesidenan Se-Jawa Tengah yaitu Karesidenan Surakarta, Semarang, Pekalongan, Pati, Kedu dan Banyumas secara bergantian dengan menghadirkan narasumber mubalighoh dari karesidenan yang bertugas.
Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Tengah Hj Lintal Muna, M.Ag menyampaikan bahwa perempuan mengaji ini adalah kegiatan dari Divisi Penguatan Pengajian dan Media untuk para perempuan, walaupun kondisi pandemi belum berakhir, bukan berarti bahwa pengajian juga libur.
Kegiatan pengajian sebagai ruhnya Aisyiyah harus tetap berjalan dengan konsep daring (dalam jaringan) karena pada masa seperti inilah butuh penguatan ruhiyah secara kontinu sehingga masa pandemic ini bisa terlewati dengan baik dan program program di Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Tengah tetap berjalan. Dan ‘Aisyiyah juga mengikuti perkembangan teknologi dengan pengajian online via zoom meeting ini. Karena bagaimanapun dakwah harus berkembang sesuai tuntutan zaman.
Perempuan Mengaji ‘Aisyiyah
Koordinator Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Aisyiyah jawa Tengah Hj. Dra Sri Gunarsi, MH juga menyampaikan bahwa kegiatan perempuan mengaji ini sangat penting untuk membekali para pimpinan dan keluarga besar Aisyiyah dalam menjalankan perannya sebagai peletak dasar peradaban dan juga berperan dalam mewujudkan keluarga sakinah mawadah warahmah sehingga juga akan terwujud qoryah thayyibah dan baldatun thoyibatun wa rabbun ghafur. Sehingga kontinuitas perempuan mengaji dengan tema tema yang berganti sangat dibutuhkan oleh para kader dan keluarga besar Aisyiyah Jawa Tengah.
Tema tema yang sudah disampaikan dalam perempuan mengaji ini adalah pengertian anak dan Pola Pengasuhan Anak dalam Islam dengan narasumber Lisda Farkhani, S,Psi. Psikolog dari karesidenan Surakarta ; Komunikasi dalam Keluarga dengan narasumber Dr Ida Zahara dari karesidenan Semarang; Menyingkap Tabir Natal dengan narasumber Maria Anna, S.H.M.H. dari karesidenan Pekalongan. Semuanya adalah narasumber yang berkompten sesuai bidangnya, sehingga materi yang disampaikan sangat berbobot dan mendapat respon yang sangat bagus dari jamaah, hal ini terbukti dengan diskusi dan pertanyaan yang begitu hangat dan interaktif.
Antusias warga Aisyiyah sangat tinggi dalam mengikuti perempuan mengaji ini, hal ini terbukti dengan jumlah jamaah yang selalu meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini disampaikan oleh Divisi Penguatan Pengajian dan Media bahwa kendala sinyal dan tidak mempunyai hp dengan aplikasi zoom tidak menyurutkan langkah untuk mengaji.
Beberapa ibu ibu ranting berkumpul menjadi satu dengan mendengarkan perempuan mengaji lewat satu hp yang dikeraskan dengan speaker, ini yang terjadi di ranting Taji Klaten, ada juga di Pemalang dengan menyimak laptop bersama, kemudian juga dari PDA Temanggung menyimak pengajian bersama sama.
Ibu ibu Aisyiyah yang lain menyimak pengajian dari hp dan laptop di rumah masing masing. Ghiroh yang luar biasa ini menandakan Aisyiyah sebagai perempuan berkemajuan selalu siap untuk belajar dan melakukan dakwah amar ma’ruf dengan prinsip mencerahkan, menggerakan dan menggembirakan sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar benarnya.
Kyai Haji Ahmad Dahlan berpesan : Wahai perempuan Muhammadiyah janganlah urusan dapur melupakanmu untuk berjuang di masyarakat . Semoga kita semua dimampukan untuk memberikan kontribusi terbaik di masyarakat kita masing masing. Fastabiqul khairaat. (Nur Ngazizah)