Dubes RI untuk Turki Apresiasi Literasi Kebencanaan PCIM

Duta Besar RI untuk Turki di Ankara, YM Lalu M. Iqbal Apresiasi Kelas Kebencanaan Muhammadiyah

Duta Besar RI untuk Turki di Ankara, YM Lalu M. Iqbal

ANKARA, Suara Muhammadiyah – Duta Besar RI untuk Turki di Ankara, Y.M. Lalu M Iqbal menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap upaya membangun literasi kebencanaan yang dilakukan oleh forkom PCIM se-Eropa dan didukung oleh PPI Turki karena humanitarian assistance yang dilakukan merupakan bagian dari second-track diplomacy.

“Kita akan selalu berjumpa dengan disaster, baik manmade atau natural. Posisi kita affected atau bisa memberikan bantuan, humanitarian assistance. Tiap orang harus tahu emergency response. Pengalaman menunjukkan ketika terjadi bencana atau konflik, korban jiwa jatuh karena ketidaktahuan,” ungkap Lalu dalam pidato penutupannya.

“Membutuhkan pengalaman lapangan, how to lead untuk dealing dengan disaster, butuh leadership. Ada tiga hal penting yang harus diketahui, pertama bagaimana self-protect, kedua perlindungan apa yg dibutuhkan warga, ketika memikirkan mencari apa yg dibutuhkan dan bagaimana deliver,” tambah Alumni HI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, tersebut.

Kelas Manajemen Kebencanaan Internasional

Materi di sesi kedua pada Ahad, 3 Januari 2021 disampaikan oleh dr. Era Catur, Sp.KJ terkait bagaimana memberikan bantuan psikososial dalam tanggap darurat. Kemudian dilanjutkan oleh Abdoel Malik R. terkait pemaparan tentang bagaimana kolaborasi dapat dilakukan oleh organisasi-organisasi lokal bekerjasama kepada mitra setempat. “Bekerja kemanusiaan tidak terhalang oleh aktivis yang berlatar belakang agama,” tandas Malik.

J Ramadhan, sebagai Sekretaris Umum PCIM Muhammadiyah dan panitia penyelenggara IDMC ini diproyeksikan menjadi jalan masuk bagi multi-track diplomacy yang Muhammadiyah jalankan dengan menggunakan media humanitarian aid yang lebih favourable bagi masyarakat Eropa, dan juga menjadi jalan masuk dakwah Muhammadiyah di kancah global. Sejalan dengan pemikiran ‘diplomasi tangan di atas’ yang digagas oleh Jusuf Kalla.

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah meningkatnya kesadaran diaspora Indonesia di luar negeri, khususnya Benua Eropa tentang potensi bencana dan bagaimana tanggap dalam kondisi darurat. Bagi warga Muhammadiyah sendiri, humanitarian aid dapat menjadi jalan dakwah yang efektif di tengah masyarakat Eropa yang plural dan rasional.(JR)

Exit mobile version