PURWOREJO, Suara Muhammadiyah – Masih di tengah masa pandemi pimpinan daerah Muhammadiyah Purworejo menggelar Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda), Sabtu (26/12) bertempat di SMP Muhammadiyah Jono, Bayan, Purworejo. Musypimda ini mengundang seluruh pengurus pleno PDM Purworejo, pimpinan cabang, dan ortom dalam rangka menyusun berbagai rencana strategis. Pelaksanaannya pun tetap mengedepankan protokol kesehatan secara ketat.
Ketua Pimpinan Daerah Muhamamdiyah Purworejo Drs Pujiono mengatakan seharusnya hari ini Muhammadiyah sudah melaksanakan Muktamar, namun karena pandemi Muktamar diundur pada tahun 2022 yang akan datang. Begitu pula musypimda ini seharusnya dilaksanakan setiap tahun, namun baru kali ini Musypimda bisa dilaksanakan.
Pujiono menambahkan, pimpinan daerah mengucapkan terima kasih atas kinerja semua majelis selama ini. “Musypimda ini merupakan ajang untuk mendapatkan laporan hasil kerja dari semua majelis dan lembaga. Ada beberapa amal usaha di masa pendemi ini sangat terpukul, khususnya di sekolah-sekolah Muhammadiyah, hal ini menjadi tantangan buat kita, oleh karena itu perlu dimusyawarahkan bersama,” jelas Pujiono.
Sementara itu Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah H Tafsir, M.Ag. dalam sambutannya mengatakan tujuan dari Musypimda ini untuk menyampaikan laporan program kerja yang lalu juga menyampaikan rencana program kerja yang akan datang. Dalam arahannya mengatakan warga Muhammadiyah harus faham tiga moderasi, yaitu moderasi faham agama, politik, dan budaya.
“Moderasi faham agama yaitu apa yang sudah diwahyukan Allah lewat nabi Muhammad SAW serta sunah rosulullah yang shahih. Sementara moderasi politik banyak kader kita yang jarang terjun secara langsung, oleh karena itu usahakan kita mengikutinya walapun tidak menjadi loyalis. Sedangkan moderasi budaya, warga Muhammadiyah diharapakan tidak terlalu jauh dari kebudayaan lokal,” jelas Tafsir.
Hal yang menarik dari Musypimda tersebut ketika serorang kader dari Pemuda Muhammadiyah Galuh Budi Laksono mengusulkan ke depan pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah diambilkan dari generasi muda. “Mohon kepengurusan PDM yang akan datang diambilkan dari generasi muda, agar program kerja yang sudah diputuskan dapat berjalan lebih baik lagi,” katanya.
Dalam hal ini Pujiono, memberikan kesempatan kepada kader muda Muhammadiyah untuk mengisi kepengurusan yang akan datang. “Silakan jika memang dari pemuda sudah siap menjadi pengurus PDM, sementara untuk meneruskan perpanjangan pengurus PDM ini akan kita tugasi untuk mengganti dan menambah pengurus di majeleis dan lembaga yang mememang membutuhkan,” ungkapnya. (edi)