• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Tradisi Ikhlas dan Suka Menolong adalah Budaya Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
5 Januari, 2021
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Share

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dosen dan Karyawan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dikenalkan lebih dalam tentang kepribadian dan Khittah perjuangan Muhammadiyah. Pengenalan tersebut dilakukan melalui kajian bulanan Dosen dan Karyawan UMS, Selasa (29/12/2020). Kali ini Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Syafiq A Mughni, MA, menjadi pemantik dalam kajian tersebut.

Dirinya mengatakan, salah satu nilai yang terkandung dalam kepribadian dan khittah perjuangan Muhammadiyah adalah budaya Muhammadiyah sebagai organisasi. Budaya yang dimaksud adalah budaya ikhlas menerima dan mentaati aturan-aturan yang ada di Muhammadiyah.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

“Budaya organisasi ini tentu bukan sesuatu yang instan, yang tiba-tiba muncul di warga Muhammadiyah. Tapi secara pelan dan pasti, dimulai dari semangat K.H. Ahmad Dahlan sampai sekarang ini dan terus bergulir,” ungkap Syafiq.

Namun pertanyaan selanjutya, ujar Syafiq, apakah budaya Muhammadiyah ini semakin menguat atau semakin luntur. “Budaya keikhlasan, ketulusan, budaya mentaati aturan-aturan yang disepakati bersama. Bahwa tidak boleh ada kepemilikan perorangan di dalam persyarikatan Muhammadiyah. Itu juga budaya organisasi. Tugas kita memperkuat budaya organisasi ini,”

Tradisi untuk menolong orang lain juga merupakan adalah budaya Muhammadiyah sebagai organisasi yang harus dijaga dan dikembangkan. Seluruh budaya tersebut muncul melalui proses panjang atau tidak instan.

Kilas balik sejarah Ahmad Dahlan mengajarkan keikhlasan, di mana suatu ketika K.H. Ahmad Dahlan melelang harta bendanya untuk menggaji guru-guru Muhammadiyah. Saat itu Ahmad Dahlan memukul kentongan mengundang penduduk kauman. Penduduk kauman pun berduyun-duyun mendatangi undangan tersebut.

Pendiri Muhammadiyah itu mengumumkan kalau kas Muhammadiyah sedang kosong, sementara Muhamamdiyah membutuhkan uang sekitar 500 gulden utnuk menggaji guru, karyawan dan membiayai sekolah Muhammadiyah.

Dari petikan sejarah itulah kita bisa mencontoh keihlasan yang dilakukan Ahmad Dahlan. Tokoh Muhammadiyah itu rela mengeorbankan harta bendanya untuk kepentingan Muhammadiyah. (Risqi)

Tags: budaya muhammadiyahikhlasmuhammadiyahprof syafiq mughnisuka menolong
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Muhammadiyah Telah Salurkan 344 Milyar untuk Penanganan Covid-19

Muhammadiyah Telah Salurkan 344 Milyar untuk Penanganan Covid-19

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In