Gerakan Perempuan Mengaji ‘Aisyiyah Jateng Memaknai Tahun Baru
Sabtu, 16 Januari 2021 pukul 19.30-22.00 menggunakan platform zoom meeting kembali diadakan perempuan mengaji edisi 4 oleh Divisi Penguatan Pengajian dan Media Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Tengah dengan mengambil tema Memaknai Tahun baru Bersama narasumber Ibu Hj. Siti Munaza’ah, S.Pd. Ketua Majelis Tabligh Kabupaten Pati.
Perempuan mengaji edisi ke 4 ini, kembali dipenuhi oleh warga Aisyiyah, baik yang mengikuti melalui zoom meeting maupun streaming youtube. Tecatat lebih dari 500 orang yang hadir melalui dua platform tersebut. Jamaah berasal dari wilayah, daerah ,cabang dan ranting Se Jawa Tengah. Jumlah jamaah semakin meningkat dari perempuan mengaji edisi 1,2,3 dan 4. Kondisi pandemic covid 19 ini membawa hikmah tersendiri, salah satunya berkembangnya kegiatan kegiatan dakwah secara daring berbasis media digital ini.
Aisyiyah sebagai bagian dari ortom Muhammadiyah dengan gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, semestinya juga berkembang menyesuaikan kondisi zaman dan perkembangan teknologi. Seiring dengan kondisi pandemic covid 19 sejak Maret 2020 sampai dengan Januari 2021 ini membawa perubahan yang luar biasa pada berbagai ranah kehidupan. Baik Pendidikan, ekonomi, dakwah, budaya dan lain lain.
Perempuan mengaji edisi 4 ini, kerjasama antara Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Tengan dan Karesidenan Pati, yang terdiri dari Kabupaten: Kudus, Jepara, Pati, Rembang dan Blora. Kerjasama dan persiapan yang matang sehingga pelaksanaan perempuan mengaji bisa dihadiri oleh jamaah dengan antusias dan tidak banyak kendala. Bertugas pada perempuan mengaji ini adalah:
1. Endang Puji Rahayu,S.Pd. MT PDA Jepara. (MC); 2. Mundanah, MT PDA Kudus.(Qori’); 3.Hj .Sri Rahayu Ningsih,S.Pd,M.Pd (laporan Panitia Penyelenggara); 4. Drs Hj. Sri Gunarsi,SH,MH. (Sambutan Koordinator MT PWA).;5. Hj.Siti Munaza’ah,S.Pd ,PDA Kab.Pati (Narsum);6. Hj. Siti Masrungah, .Pd.M.Pd. PDA Kab. Rembang (Moderator). ;7..Hj. Lintal Muna ,S.Pd.I, M.Ag (Closing Statemen); 8. Siti Romlah, BA. PDA Kab. Blora (Pembacaan Do’a). Demikan disampaikan Divisi Penguatan Pengajian dan Media Majelis Tabligh PWA Jawa Tengah.
Perempuan Mengaji: Memaknai Tahun Baru
Ibu Hj. Siti Munaza’ah dalam perempuan mengaji menyampaikan terkait Memaknai tahun baru 2021. Sebagai orang yang beriman harus dalam posisi selalu bertaqwa kepada Allah di mana saja berada Harus selalu melaksanakan perbuatan yang baik untuk kepentingan masa depan/akhirat Semua perbuatan manusia diketahui dan diberi balasan oleh Allah. Al a’rafAllah berfirman di dalam Q.S. Al – A’raf ayat : 34
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.
Bagi tiap-tiap umat yang bersama di atas kekafiran kepada Allah dan pendustaan kepada rasulNya, sudah ada ketentuan waktu turunnya siksaan kepada mereka. Maka jika masa yang sudah ditentukan oleh Allah untuk membinasakan mereka telah tiba, mereka tidak dapat mengahirkan dari waktu tersebut meski barang sekejap pun, dan tidak bisa memajukannya.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al hasyr:18)
Allah memerintahkan hamba-hambaNya yang beriman untuk menunaikan konsekuensi iman yaitu dengan bertakwa kepada Allah, baik dikala sepi maupun ramai dan di segala hal. Allah memerintahkan mereka untuk menjaga apa saja yang diperintahkan, baik yang berbentuk perintah, syariat, maupun batasan-batasanNya, serta memikirkan akibat baik dan buruk apa yang akan mereka dapatkan, serta apa yang mereka dapatkan dari amal perbuatan mereka yang bisa membawakan manfaat atau malapetaka bagi mereka di akhirat.
Jika mereka meletakkan akhirat di hadapan mata dan sebagai kiblat hati mereka, maka mereka berkonsentrasi untuk menunaikan amalan-amalan akhirat serta berusaha dengan kuat memperbanyak amalan-amalan yang bisa menghantarkan mereka ke surga dengan membersihkannya dari berbagai hal yang bisa memutus dan menghalangi, yang mencegah mereka untuk mengerjakan atau melakukannya, jika mereka juga mengetahui bahwa “sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,” amalan mereka tidaklah samar bagi Allah, tidak akan lenyap disisi Allah dan tidak akan dilalaikan, maka hal itu mengharuskan mereka untuk bersungguh-sungguh dalam beramal.
Ayat ini adalah pangkal dalam hal muhasabah diri. Setiap orang harus selalu mengintrospeksi diri. Jika melihat adanya kekeliruan segera menyelesaikannya dengan cara melepaskan diri darinya, bertaubat secara sungguh-sungguh dan berpaling dari berbagai hal yang menghantarkan pada kekeliruan tersebut. Jika menilai dirinya bersikap sekenanya dalam menunaikan perintah-perintah Allah, ia akan mengerahkan segala kemampuannya dengan meminta pertolongan pada RabbNya untuk mengembangkan, dan menyempurnakannya, serta membandingkan antara karunia dan kebaikan Allah yang diberikan padanya dengan kemalasannya. Karena hal itu mengharuskannya merasa malu.
Disebutkan dalam sabda Rasulullah SAW : “Barang siapa yang keadaan hari ini lebih baik daripada hari kemarin, dialah orang yang beruntung, dan barang siapa yang keadaan hari sekarang masih sama dengan hari kemarin, maka dialah orang yang tertipu/rugi, dan siapa yang keadaan hari sekarang lebih jelek daripada hari kemarin maka dialah orang yang terkutuk/laknat”
Untuk mewujudkan kehidupan yang di ridhoi oleh Allah SWT, untuk menatap masa depan antara lain : Berlomba-lomba melakukan kebaikan, terutama di masa pandemi ini,Meningkatkan etos kerja, selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah dan Berusaha menginggalkan semua perbuatan-perbuatan maksiat, kemungkaran.
Semoga Allah SWT, menolong kita, bangsa kita dalam rangka menghadapi kehidupan baru tahun 2021. Dengan harapan agar kehidupan kita menjadi lebih baik. Yaitu : Fiddunya hasanah wafil akhirati hasanah wa qina ‘azabannar. Amiiin.
Di akhir acara, Ibu Hj Lintal Muna, S.Pd.M.Ag.sebagai Ketua Majelis Tabligh PWA Jawa Tengah menyampaikan bahwa beberapa hari terakhir banyak musibah di sekitar kita, termasuk gempa di Sulawesi Barat dan Banjir di Kalimantan dan juga musibah di tempat lain di Indonesia. Mari berikan kepedulian dari warga Aisyiyah dengan menyisihkan sebagian harta yang dimiliki melalui Lazismu daerah masing masing untuk ditasarufkan kepada yang berhak menerima. Ini adalah perwujudan bahwa sebaik baik muslim adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Nur Ngazizah, Divisi Penguatan Pengajian dan Media, Majelis Tabligh PWA Jawa Tengah