Khutbah Jumat, Adab Membaca Al-Qur’an

Khutbah Jumat, Adab Membaca Al-Qur’an

Mushlihin

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرْهُ وَنَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِي اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهدُ أَنْ لاَ إَلَهَ إِلاّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَلآَهُ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah atas segala nikmat yang banyak. Salawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Penutup para nabi dan rasul. Juga kepada segenap keluarga, sahabat dan pengikutnya sampai hari kiamat.

Selanjutnya khatib berwasiat. Sebagaimana terjemahan surat Al Imran ayat 102. Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan muslim. Dengan iman dan akhlak kita menjadi kuat, tanpa iman dan akhlak kita menjadi lemah.

Diceritakan bahwa PM Inggris 1941 yang gagal menaklukkan Turki, di hadapan ahli perang Eropa, dia memerintahkan seorang prajurit menangkap ikan di kolam istana. Berkali-kali prajurit gagal menangkap ikan. PM lantas ngesat kolam. Ikan menggelepar, menunggu kematian dan mudah ditangkap. Kemudian PM mengibaratkan, kita tidak akan mampu mengalahkan kaum muslimin selama mereka beriman. Karenanya keringkan keimanannya. Jauhkan dari rukun iman dan islam. Jauhkan dari masjid, Alquran, dan sunnah.

Bila kita jauh dari Alquran hidup laksana dalam gulita. Maka dari itu mari kita baca, pelajari, ajarkan dan amalkan Alquran. Agar kita menjadi sebaik-baik orang. Lantaran membaca satu huruf saja, dibalas dengan 10 kali lipat. “Man jaa’a bil hasanati falahu asyru amtsalihah” QS. Al An’am 160. Bagi orang yang dikehendaki Allah penambahan pahala bisa sampai 700 kali bahkan lebih. Asal hati kita khusyuk, tadabur dan memahami.

Jika kita membaca Alquran dengan terbata-bata, gagap, tidak lancar, berat dan sulit, tetap mendapatkan dua pahala. Hadis riwayat Muttafaq alaih. Umpama kita hanya membaca satu ayat perhari, bukan masalah. Disebutkan dalam asar bahwa jumlah ayat = jumlah tingkatan surga. Artinya membaca 1 ayat berada di surga terendah. Sedangkan membaca seluruh ayat akan menempati surga teratas.

Adapun orang yang berkumpul untuk membaca dan mengkaji Alquran  di sekolah, masjid atau musala akan dilimpahi ketenangan. Lagipula mereka dicurahi rahmat, diliputi para malaikat, dan disanjung Allah di hadapan para makhluk.

Apalagi kita mampu menghafal, mengajarkan dan mengamalkannya serta mendidik anak menjadi generasi qurani. Orang tua akan dipakaikan mahkota dari cahaya laksana matahari. Orang tua juga akan diberi perhiasan yang nilainya tak tertandingi oleh dunia.

Guna menggapai pahala membaca Alquran, kita harus memperhatikan adab membacanya. Pertama, jangan menyentuh Alquran, kecuali dalam keadaan suci. “La yamassuhu illal muthahharun.’  Maka sebelum baca disunnahkan mandi, bersikat gigi, dan wudu.

Kedua, pakailah baju yang terbaik. Maksudnya pakaian yang menutupi aurat. Selain itu pantas, patut, sopan, rapi, wangi dan trendi. Jangan membaca Alquran kala telanjang, berpakaian lusuh, bau, dan merangsang.

Ketiga, ambil Alquran dengan tangan kanan. Lalu dekaplah, jangan dicangking. Cari tempat yang suci, utamakan di masjid. Hadapkan wajahmu ke kiblat.

Keempat, bacalah ta’awuz dan basmalah. Kecuali surat At Taubah, tanpa basmalah.

فَإِذَا قَرَأۡتَ ٱلۡقُرۡءَانَ فَٱسۡتَعِذۡ بِٱللَّهِ مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ ٱلرَّجِيمِ

Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qur’an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. (Surat An-Nahl, Ayat 98)

Kelima, hendaknya dengan suara merdu dan tartil. Yaitu bacaan yang pelan, tenang, teliti, hati-hati, sabar dan suai kaidah serta konsentrasi. Jangan ngaji sambil main game di gawai.

أَوۡ زِدۡ عَلَيۡهِ وَرَتِّلِ ٱلۡقُرۡءَانَ تَرۡتِيلًا

atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan. (Surat Al-Muzzammil, Ayat 4)

Keenam, berhenti membaca jika menguap, atau membaca ayat ancaman untuk minta perlindungan-Nya. Termasuk berhenti untuk sujud sahwi saat membaca ayat sajadah.

وَإِذَا قُرِئَ عَلَيۡهِمُ ٱلۡقُرۡءَانُ لَا يَسۡجُدُونَۤ۩

Dan apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka tidak (mau) bersujud, (Surat Al-Insyiqaq, Ayat 21)

Ketujuh, sedapat-dapatnya janganlah memutuskan membaca karena berbicara ngalor ngidul. Apalagi sampai tertawa dan berlari-lari.

Kedelapan, tutuplah Alquran selepas dibaca. Jangan dibiarkan terbuka tanpa dibaca. Jangan pula menaruh sesuatu di atasnya.

Maka dari itu ayo kita budayakan adab baca, hafal, kaji, dan praktekkan isi dari  Al-Qur’an tiap hari. Bacalah sebanyak engkau bisa (QS.73;20). Mudah-mudah Allah memberkahi. Aqulu qauli hadza wastagfiru. Innahu huwal gafurur rahim.

Khotbah 2

ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ

ٱلَّذِي عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ

عَلَّمَ ٱلۡإِنسَٰنَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡ

رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيَّ وَلِلۡمُؤۡمِنِينَ يَوۡمَ يَقُومُ ٱلۡحِسَابُ

Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan semua orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan (hari Kiamat).”

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ.

“Maha Suci Engkau, ya Allah, dengan segala pujian-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

Aqimis salat.

Mushlihin, PRM Takerharjo Solokuro Lamongan

Exit mobile version