Penyakit Mulai Merebak, MDMC Sigap Berikan Layanan Medis di Beberapa Titik Terdampak Banjir

HST, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui MDMC Hulu Sungai Selatan (HSS) turunkan relawan medis ke beberapa pos pelayanan MDMC Kalsel di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) pada (19-25/01).

Adapun diturunkannya relawan medis yakni dokter spesialis, dokter umum serta paramedis seperti Perawat dan Bidan di tambah non medis merupakan respon MDMC pasca banjir yang cukup parah terjadi di Kabupaten HST pada (15/01).

Secara Khusus Dr. Didi Kurniadi, Perwakilan MDMC HSS, menerangkan bawah dilakukan didasari ada indikasi penurunan tingkat kesehatan masyarakat.
“Kami memprediksi pasca banjir tentunya akan ada penurunan tingkat kesehatan masyarakat akibat dari higienitas yang kurang di tambah lagi aktifitas fisik yang meningkat karena harus membersihkan sisa-sisa bencana banjir,”terangnya.

Masih Didi selama melakukan pelayanan keluhan yang cukup banyak berupa penyakit kulit. “Karena ini berupa bencana banjir kami menemukan keluhan warga tidak jauh dari penyakit kulit seperti kutu air ada pula yang mengeluhkan kelelahan,”imbuhnya.

Terkait jumlah warga yang di berikan pelayanan Didi sapaan akrab pria tersebut menyampaikan bahwa sesuai data yang terhimpun berjumlah 887 jiwa.

Senada dengan itu Mifah Farih, Ketua Divisi Tanggap Darurat dan Rehabilitasi Rekonstruksi (TDRR) MDMC Kalsel menyampaikan bahwa pemberian pelayanan ini merupakan bahagian dari rehabilitasi. “Kegiatan pelayanan kesehatan ini merupakan bahagian rehabilitasi pasca bencana di bidang kesehatan karena bagaimana pun warga terdampak tidak sedikit yang mengeluhkan menurunnya kesehatan tubuh,” imbuhnya.

Pos Pelayanan MDMC Kalsel yang di kunjungi guna pemberian layanan kesehatan sendiri terdapat di lima lokasi yakni di Masjid Mujahidin, Desa Hantakan, Desa Aluan, Desa Murung A dan Desa Pagat.

Selain Relawan Muhammadiyah yang tergabung dalam MDMC ikut pula relawan perorangan maupun yang berasal dari organisasi profesi seperi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Apoteker dan lain-lain. (Muhammad Nashir)

Exit mobile version