BANJARBARU, Suara Muhammadiyah – Personil relawan Psikososial Muhammadiyah Banjarbaru berikan trauma healing kepada anak-anak dan warga terdampak banjir di Kabupaten Banjar, Ahad (24/1/2021). Kegiatan ini diinisiasi oleh PAUD Institute dan PG PAUD ULM Banjarmasin yang disupport oleh relawan Muhammadiyah Banjarbaru atas arahan dari MDMC Kalimantan Selatan.
Salah satu Relawan Muhammadiyah Banjarbaru, Reyhan Rahman, SKM, mengatakan banjir ini dapat memicu trauma bagi anak-anak. Dia juga mengatakan, banjir ini dapat berpengaruh pada psikologis korban.
Kegiatan trauma healing kali ini dilaksanakan disebuah pengungsian di Pondok Pesantren Hidayatullah Bincau, kecamatan Martapura, kabupaten Banjar. Berkolaborasi dengan relawan Muhammadiyah Banjarbaru, PAUD Institute dan PG PAUD ULM Banjarmasin berharap kegiatan ini dapat membuat anak-anak bahagia.
Kegiatan ini nampak diikuti oleh seluruh pengungsi, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Seluruh pengungsi diajak bermain untuk menghilangkan trauma akibat bencana banjir yang menerjang rumah mereka.
Kegiatan ini dilaksanakan PAUD Institute secara berkelanjutan ke beberapa tempat pengungsian yang lainnya.
Selain untuk memunculkan kebahagiaan, kegiatan trauma healing ini pun diharapkan mampu membantu memulihkan kembali semangat anak-anak pengungsian yang sudah berhari-hari tidak bisa kembali ke rumahnya.
Adapun personil dari relawan Muhammadiyah Banjarbaru kali ini dihadiri oleh guru-guru di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Kota Banjarbaru dan teman-teman IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) Kota Banjarbaru.
“Semua yang terjadi baik dan buruk, senang dan sedih, datangnya dari Allah, yang didalamnya tentu ada pesan-pesan positif, hikmah disana, itulah yang kita ambil agar bisa kembali bersemangat-berbahagia,” ujar Pendongeng dari PAUD Institute ditengah-tengah ceritanya.
Anak-anak terlihat aktif mengikuti kegiatan juga merespon setiap perintah dan arahan. Diiringi saling melempar senyum dan tawa bahagia. Masyarakat pun merespon kegiatan tersebut dengan positif.
“Terimakasih banyak kami sudah dikunjungi seperti ini. Anak-anak diajak bermain, diberi hadiah, makanan, snack-snack, membuat anak-anak himung (bahagia),” kata salah satu warga.
Kegiatan serupa ini pun akan dilaksanakan juga di Banjarbaru. Mengingat korban terdampak di Banjarbaru juga tak sedikit. Agenda ini pun direncanakan dimulai dari pekan depan yang dilaksanakan ke beberapa tempat pengungsian di daerah kota Banjarbaru.
“Kita sudah melakukan assesment pada hari Jumat, 22 Januari 2021. Ada 7 posko pengungsian yang tersebar di wilayah Landasan Ulin, Loktabat, Cempaka dan Kemuning. Insyaallah kita akan melakukan kegiatan disana, sambil kita bentuk tim yang memang benar-benar memiliki kemampuan untuk trauma healing.” ujar Reyhan.
“Alhamdulillah. Kita bisa berkolaborasi dalam berbuat kebaikan. Seperti hari ini kita coba untuk membantu teman-teman dari PAUD Institute dan PG PAUD ULM. Memberikan perhatian lebih khususnya kepada anak-anak, kita tidak hanya berupaya menghilangkan kenangan buruk yang mereka dapatkan ketika musibah ini, tapi kita juga memberikan pengetahuan-pengetahuan dasar kesiapsiagaan terhadap bencana.” lanjut Reyhan.
Reyhan pun berharap anak-anak bisa bersabar dan ikhlas menerima musibah, serta kembali bersemangat-berbahagia dalam menjalani hari-harinya kembali.(Dony)