BANJARBARU, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah Disaster Management Center, MDMC Banjarbaru memberikan trauma healing berupa Pendampingan Psikososial bagi anak-anak dan Pelayanan Kesehatan untuk korban banjir Kalimantan Selatan (Kalsel) di SDN 5 Syamsudin Noor, Landasan Ulin, Banjarbaru. Kegiatan ini berkolaborasi bersama YBM UIP Kalbagteng.
“Saat ini kita sedang mengadakan kegiatan psikososial untuk anak-anak terutama anak yang berusia di bawah 14 tahun. Dengan tujuan untuk mengurangi dampak stres yang terjadi akibat banjir yang melanda Banjarbaru dan kabupaten Banjar,” ujar Ahmad Rezqy Fadhillah yang akrab disapa Arif, Ketua MDMC kota Banjarbaru, Selasa (27/01/2021).
“Selain itu kita mengadakan pelayanan kesehatan bagi warga pengungsi disini yang merasa tidak enak badan atau sakit dan mendapatkan pengobatan secara gratis,” tambah Rezqy.
Koordinator lapangan relawan MDMC, Reyhan Rahman, menambahkan alasan dilaksanakannya kegiatan ini dikarenakan melihat keadaan di lapangan sudah banyak teman-teman lain yang mengambil bagian dari support logistik di Dapur umum.
“Kemudian kita melihat ada satu aspek yang jarang mendapat perhatian yaitu support kesehatan fisik dan psikis. Melihat psikis anak-anak yang berada di pengungsian, kami relawan Muhammadiyah di Banjarbaru hadir di sini untuk memberikan pendampingan psikososial terhadap psikis anak-anak,” tambah Reyhan.
Dengan tetap menjaga protokol kesehatan, kegiatan psikososial ini diawali dengan pembagian masker kepada anak-anak. Pemberian masker dilakukan langsung oleh para relawan dari MDMC Banjarbaru.
Konsep yang dilaksanakan dalam kegiatan ini beragam, seperti mengajak anak-anak bermain, membagikan peralatan sekolah, paket makanan ringan dan susu, serta makan berat. Semua kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kebahagiaan kepada anak-anak.
Anak-anak beserta orang tua pun turut merasakan kebahagiaan atas kedatangan para relawan Muhammadiyah dalam program ini. “Hari ini adalah hari ke-11 para pengungsi di posko ini, ada beberapa jumlah pengungsi yang kita data yaitu tersisa 156 jiwa yang berasal dari Sungai Tabuk, Pembatanan, dan Keliling Benteng Hilir,” ujar Ismail, Koordinator Relawan Wela Kompak.
Ismail menambahkan, nama relawan Wela Kompak ini diambil dari jargon di perumahan Wela Mandiri ini yaitu Wela Kompak, proses pengevakuasian para pengungsi disini dimulai dari survei ke lokasi baru dilakukan penjemputan dengan menyewa armada warga setempat.
Berbagai harapan dituturkan oleh para pelaksana kegiatan, dimulai dari ketua YBM PLN yang menyampaikan ungkapan terima kasih kepada teman-teman MDMC Banjarbaru yang telah melaksanakan kegiatan psikososial yang ditargetkan pada anak-anak terdampak banjir Kalsel ini.
“Ini adalah program pasca bencana sangat bagus sekali untuk membangkitkan kembali semangat untuk menghilangkan trauma. Ybm berterima kasih atas kolaborasi kegiatan dengan MDMC Kota Banjarbaru ini. Insya Allah ini akan berdampak positif bagi adik-adik dilokasi ini,” ujar Safarin selaku Ketua YBM UIP Kalbagteng (27/01/2021).
Selain itu, ketua MDMC Banjarbaru juga turut memberikan harapannya. “Harapannya, semoga kegiatan ini tetap terus berjalan secara lancar dan bencana banjir ini segera berlalu,” tutup Arif.
Kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan hingga pekan depan. Yang mana target utamanya adalah para pengungsi yang ada di daerah sekitar kota Banjarbaru. (Dony)