SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Prestasi membanggakan berhasil ditorehkan oleh Daswati Rofiatun Sahifah, Kepala Kepala SMP Musapra, SMP Muhammadiyah 1 Prambanan. Baru-baru ini Daswati meraih penghargaan dalam ajang bergensi pemberian Apresiasi Guru dan Kepala Sekolah Dedikatif, Inovatif dan Inspiratif, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus yang diselenggarakan oleh Dirjen GTK, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2020.
Raihan prestasi Kepala SMP Musapra Daswati Rofiatun Sahifah merupakan proses panjang dalam rangka memajukan pendidikan. Selama 15 tahun terakhir, Alumni Univesitas Ahmad Dahlan (UAD) berkecimpung di dunia pendidikan sejak merintis KB ‘Aisyiyah Prambanan pada 2006. Atas kesuksesannya tersebut, dirinya diamanahi sebagai Kepala SMP Muhammadiyah 2 Prambanan pada 2011 dan sejak 2016 mengabdi sebagai Kepala SMP Musapra.
“Alhamdulillah, sujud syukur hanya untuk Allah SWT yang telah memberikan anugerah ini. Semoga membawa keberkahan dan kebaikan untuk seluruh keluarga, sahabat dan tentunya kemajuan pendidikan di negeri tercinta ini,” ungkap Daswati yang juga meraih Kepala Sekolah berprestasi Tingkat Kabupaten Sleman.
Menurutnya, do’a dan dukungan dari keluarga, seluruh guru karyawan SMP Musapra dan semua sahabatnya memuluskan prestasinya. Tim hebat yang turut membantunya dalam meramu narasi menjadi lebih apik dan indah dalam infografis, maka lahirlah karya Lenteramu (Layanan Edukasi dan Trauma Centre Muhammadiyah) Menguatkan Rasa Sinergitas Di Era Pandemi.
Setelah berhasil menembus ke tingkatan finalis 10 besar, Kepala SMP Musapra akhirnya telah sampai ke tangga pemberian apresiasi Terbaik III Kepala Sekolah Dedikatif dan Inovatif Sekolah penyelenggara Pendidikan Inklusi Tingkat Nasional Kemdikbud RI.
Pembelajaran di masa pandemi Covid-19 memiliki tantangan tersendiri. SMP Muhammadiyah 1 Prambanan ini terletak di perbatasan Propinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tepatnya di pusat destinasi wisata Candi Prambanan. Suasana Pandemi Covid yang melanda negeri tercinta kita di awal Bulan Maret 2020 telah memberikan dampak signifikan kepada seluruh sektor kehidupan, tak terkecuali adalah sektor pendidikan.
SMP Muhammadiyah 1 Prambanan sebagai salah satu institusi yang bergerak dalam bidang pendidikan, yang memiliki 470 siswa, 37 guru dan 9 karyawan, tentu ikut mengalami dampak pandemi ini. Pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka langsung di sekolah, situasi pandemi ini akhirnya memaksa semua pihak untuk beradaptasi. Pembelajaran menjadi berlangsung melalui jarak jauh, belajar dari rumah. Suka tidak suka, kondisi ini harus terus dijalani, demi tetap berlangsungnya layanan pendidikan kepada masyarakat.
Pandemi bukan menjadi alasan utama untuk tidak maju. Pandemi bukan menjadi kendala untuk melangkah memberikan layanan pendidikan terbaik. Justru, sekolah dengan dukungan dari keluarga dan masyarakat yang terbalut dalam Tri Pusat Pendidikan saling bersinergi bersama-sama mewujudkan nilai-nilai moral, spiritual, sosial, emosional dan lifeskills.(Riz)