MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Prof Ambo Asse melepas Tim Kemanusaiaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Peduli Sulbar Tahap II. Pelepasan digelar di pelataran FKIP Unismuh, Jl. Sultan Alauddin, Jumat (29/1/2021).
Ketua Tim FKIP Peduli Erwin Akib menyampaikan bahwa gerakan kemanusiaan ini berkolaborasi dengan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Sulawesi Selatan.
“Target kita adalah Kecamatan Ulumanda di Kabupaten Majene. Masih banyak desa di sana yang masih sangat terisolasi. Insyaallah bantuan logistik itu akan sangat bermanfaat di daerah itu,” tambah Erwin.
Gerakan kemanusiaan FKIP Peduli Tahap II ini membawa bantuan sebanyak 200 zak beras yang berisi 5 kg/zak, puluhan kardus air mineral, dan 100 kg ikan kering. Ada pula logistik berupa tenda dan tikar.
“Kami juga membawa obat-obatan dan multivitamin. Karena kita masih dalam masa pandemi, kami juga menyediakan masker,” kata Erwin.
Tim FKIP Peduli ini membawa perangkat untuk kegiatan psikososial. “Kami menyiapkan buku dan Al-Quran. Sekitar 250 paket buku Iqra untuk anak-anak penyintas gempa bumi,” ujar Erwin.
Tim Psikososial FKIP Unismuh akan diterjunkan ke Sulbar pada Awal Februari 2021, mereka akan mendampingi anak-anak penyintas gempa untuk beberapa pekan.
Dalam melaksanakan tugas kemanusiaan ini di Majene, Tim FKIP Peduli dan AMM akan berkoordinasi dengan Muhammadiyah Disaster and Management Center yang telah bertugas di Sulbar tak lama setelah gempa.
“Nanti kita lihat assessment selanjutnya. Agar kami bisa merencanakan gerakan kemanusiaan Tahap III,” tutup Erwin.
Rektor Unismuh Prof Ambo Asse mengapresiasi langkah FKIP dan AMM. “Sebagai pimpinan, saya memberikan penghargaan kepada FKIP yang melakukan gerakan Peduli Bencana ini bersama dengan Angkatan Muda Muhammadiyah yang domotori Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Selatan,” pungkasnya.
Kemudian Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel ini menyitir Quran Surat At-Taghabun ayat 11, “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Menurut Ambo Asse, musibah merupakan ujian bagi yang tertimpa secara langsung, maupun yang tidak.
“Ujian orang yang kena musibah adalah kesabaran, dan ujian yang tidak kena musibah adalah bersyukur dengan memanfaatkan peluang ini untuk beramal. Maka disitulah kita lihat orang yang memiliki kepedulian,” ujar Guru Besar Ilmu Hadits UIN Alaudidin itu.
Kepedulian, kata Ambo Asse, merupakan bukti bahwa kita mensyukuri nikmat Allah SWT. “Meski bukan kita yang kena, tetapi kita harus merasakan penderitaan sesama, baik sesama muslim maupun sesama anak bangsa,” tutup Nakhoda Unismuh Makassar ini.
Turut hadir dalam pelepasan, Ketua Dewan Guru Besar Unismuh Prof Irwan Akib, Wakil Rektor I Unismuh Dr Abd Rakhim Nanda, Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulsel Elly Oschar, dan puluhan dosen FKIP Unismuh Makassar.
Kegiatan pelepasan dipandu Sekretaris Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Unismuh Dr Muhammad Akhir. (hadi/riz)