GUNUNGKIDUL, Suara Muhammadiyah – Kreatifitas dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memang tiada habis. Di tengah pandemi, dosen Ilkom UMY berinisiatif mengadakan workshop produksi podcast untuk media ajar di Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta pada Kamis (4/2/2021).
Workshop produksi podcast dipilih dengan latar belakang bahwa podcast bisa dikembangkan sebagai media pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Karakter podcast yang auditif, menarik minat generasi muda, dan mudah diproduksi menjadi keunggulan podcast. Namun sayangnya, belum banyak sekolah yang mengembangkan podcast sebagai media pembelajaran. Workshop ini menjadi workshop pertama yang dilakukan oleh dosen Ilmu Komunikasi di Indonesia dalam membantu guru mengembangkan podcast edukasi.
“Workshop ini kami lakukan dengan model training for trainer kepada para guru di SD Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari. Tujuannya, setelah mengikuti workshop para peserta bisa menularkan ilmunya kepada guru-guru yang lain, baik dari lingkungan internal sekolah maupun dari sekolah-sekolah yang lain di Gunungkidul,” jelas Fajar Junaedi, dosen Ilmu Komunikasi UMY yang menginisiasi program ini. Selain Fajar, tim UMY terdiri dari Filosa Gita Sukmono, dosen Program Studi Ilmu Komunikasi UMY, dan Agung Hermawan, mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY.
Selama mengikuti workshop, para guru mendapatkan modul yang bisa digunakan untuk mengajari para guru yang lain baik di lingkungan internal sekolah, maupun sekolah. Fajar menambahkan bahwa keberadaan podcast bisa menambah aset digital sekolah yang akan bermanfaat baik dalam kondisi pandemi maupun kondisi normal. Dengan mengembangkan podcast edukasi, SD Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari bisa menjadi percontohan bagi sekolah-sekolah lain, bukan hanya di Gunungkidul, namun juga di Yogyakarta dan sekitarnya.
Dalam proses workshop, para peserta langsung diajak melakukan praktek pembuatan podcast materi pembelajaran. Para guru langsung memiliki akun podcast yang akan terus dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran di sekolah. Para guru antusias mengikuti workshop, terutama ketika mengenal manfaat dan proses produksi podcast yang mudah. Bahkan tercetus ide, podcast bisa dikembangkan sebagai salah satu kegiatan ekstra kurikuler. Belum ada sekolah yang memiliki ekstrakurikuler podcast. Jika SD Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari mengembangkan podcast sebagai ekstra kurikuler, maka bisa menjadi sekolah pertama yang mengembangkan podcast sebagai ekstra kurikuler.
Kepala SD Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari, Joko Kiswanto, menyatakan bahwa workshop produksi media pembelajaran dalam format podcast sangat bermanfaat bagi guru. “Di masa pandemi, sekolah harus segera beradaptasi dalam pemanfaatan media digital, salah satunya adalah para guru aktif memproduksi konten podcast untuk para siswa. Termasuk juga sekolah mengembangkan produksi media pembelajaran multimedia, mulai dari podcast sampai dengan video,” jelas Joko.
Joko menuturkan SD Muhammadiyah Al Mujahidin di masa pandemi telah dengan cepat beradaptasi dengan membangun studio produksi program pembelajaran. “Studio yang kami kembangkan untuk produksi video pembelajaran dan juga podcast menjadi komitmen kami untuk mengembangkan pembelajaran multimedia yang menarik dan edukatif bagi para siswa,” ujarnya. Joko juga mengucapkan terima kasih kepada UMY yang selalu memberikan dukungan pembelajaran kepada sekolah dengan cara yang kreatif dan inovatif. (Riz)