YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Mahasiswa Program Studi Komunikasi Universitas ‘Aisyiyah (UNISA ) Yogyakarta angakatan 2018 sukses mengadakan acara event Ajang Kreativitas Komunikasi UNISA (ANTARIKSA) #2. Event ANTARIKSA ini merupakan hasil luaran dari mata kuliah Manajemen Public Relations (MPR) dengan dosen pendamping Hari Akbar Sugiantoro, M.A. yang diselenggarakan secara daring.
Dalam acara ANTARIKSA ini terdapat sesi webinar nasional dengan tema “Cendekiawan Bermedia” dan sub tema “Mulai Bermedia yang Lebih Sehat” yang menghadirkan tiga narasumber yaitu Prof. Dr. Widodo Muktiyo (Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rendra Polapike (Content Creator – Visualisasi Media Kreatif dalam Prespektif Kearifan local “local Wisdom”) serta Ade Putranto P.W.T., M.A. (Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas ‘Asiyiyah Yogyakarta – Student Education, potensi pemanfaatkan media secara bijak dalam prespektif Akademik)
Selain itu, terdapat awarding pengumuman pemenang yang sebelumnya telah terdaftar dalam Lomba Event ANTARIKSA ini, yang diikuti oleh pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Lomba yang diselenggarakan terdapat dua kategori yaitu Video Kreatif dengan tema “Krisis diera Krisis” dan Virtual PhotoShoot dengan tema “Stop bullying dan Hoax”. Dengan dewan juri lomba yang telah expert dibidangnya yaitu Andreas Fitri Atmoko, S.I.Kom (fotografer Jurnalis berita media Antara) juri Lomba Virtual PhotoShoot dan Rendra Polapike (Sutradara dan Kontent Kreator) juri lomba Video Kreatif.
Nilai “Cendekiawan Bermedia” bermula dari respon terhadap realita penggunaan media sosial oleh anak muda yang kurang memperhatikan nila nilai dalam bijak bermedia, seperti membuat konten yang kurang baik/ negatif, memberi komentar yang negatif di media sosial, bulliying serta menyebarkan infromasi tanpa mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu.
Dengan sub tema “Mulai bermedia yang lebih sehat”, menjadi komitmen dalam kegiatan ini untuk mengajak dan mengkampanyekan pengguna media sosial khususnya anak muda sebagai penerus bangsa untuk bijak bermedia. Menjadi cendekiawan media yang dapat menjadikan media sebagai wadah untuk menebar kebaikan dan berkarya secara kreatif dan inovatif. (diko)